Juli 18, 2013

Makanlah yang halal, Pakailah yang halal...

Indonesia itu adalah negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Karena populasi penduduk di Indonesia yang begitu besar dan saat ini sekitar 80% penduduk Indonesia beragama Islam. Tetapi bagaimana dengan kualitas ke-Islamannya? Sekedar menang secara kuantitas (jumlah) atau secara kualitas juga bagus?

Sekarang kita melihat dari tingkat pengetahuan umat Islam tentang segala sesuatu yang halal entah itu makanan, pakaian, tempat tinggal dan lain sebagainya. Selama ini secara umum umat Islam sudah mengetahui kalau babi itu diharamkan untuk umat Islam, tetapi ternyata masih ada sebagian yang tidak mengetahui kalau umat Islam juga tidak boleh menyentuh babi dan produk turunannya karena termasuk dalam najis berat. Kalau badan atau pakaian kita terkena najis berat berarti kita akan terhambat melaksanakan ibadah sholat, padahal sholat itu adalah tiang agama.

Beberapa bulan yang lalu di media online heboh pemberitaan tentang seorang bapak-bapak yang mengajukan gugatan hukum terhadap sebuah merek sepatu, sepatu itu sepatu yang berharga mahal. Bapak itu merasa dibohongi oleh produsen sepatu tersebut dan dirugikan secara materiil dan immateriil, karena apa? karena ternyata sepatu tersebut terbuat dari kulit babi dan hal itu dia ketahui setelah membaca tulisan di kotak sepatunya. Nah tulisan mengenai hal ini diangkat oleh salah satu media online dengan jumlah komentator terbanyak sejauh yang aku tahu. Saat aku membaca komentar dari para pembaca media tersebut aku merasa sangat miris....ternyata tingkat pengetahuan sebagian Umat Islam terhadap peraturan di agamanya sendiri sangatlah dangkal.

Kalau yang komentar mengenai penggunaan kulit babi untuk sepatu itu orang non muslim mungkin aku masih maklum karena mereka memang tidak mengetahui peraturan di agama Islam, walaupun banyak orang non muslim yang memiliki pengetahuan luas juga tentang Islam. Tetapi terkadang aku terheran-heran kenapa orang non muslim banyak yang mengomentari peraturan dalam agama Islam ya? Lakum dinukum waliyadin...untukmu agamamu dan untukku agamaku. Oke lupakan itu...aku mau membahas kenapa ternyata banyak umat Islam sendiri yang tidak mengetahui kalau menyentuh produk dari babi itu juga diharamkan dalam Islam karena babi itu termasuk najis berat. Beberapa komentar yang masih aku ingat:

"Babi itu haramnya kalau dimakan, kalau kulitnya buat sepatu sih gak apa-apa. Bodoh banget sih."
"Emang sepatunya mau dimakan juga ya?"
"Dasar orang kurang kerjaan, kulit babi yang udah disamak kan gak apa-apa kalau dipakai."

Dan berbagai komentar lain yang menunjukkan kadar intelektualitas yang (maaf) rendah. Waktu itu aku juga membaca beberapa komentar dari orang-orang yang paham tentang agama Islam. Tapi ya namanya berdebat di kolom komentar media online jadi kan gak mungkin terbaca oleh semua orang dan sulit memberikan jawaban yang benar dan dipahami oleh semua orang.

Kenapa ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah IQRA'? Ya karena orang itu disuruh untuk belajar...bacalah...belajarlah. Biar kita tahu dan paham apa yang boleh dan tidak boleh dalam agama Islam. Tidak hanya belajar agama, kita juga harus belajar hal-hal umum. Walaupun sebenarnya ilmu agama dan ilmu (yang kita anggap) umum itu selalu ada kaitannya.

Begitu juga dengan soal harta yang kita punya, harus didapatkan dengan cara halal. Selama ini kita disuguhi tontonan pejabat-pejabat yang korupsi padahal disisi lain mereka dikenal sebagai orang yang dermawan, terlihat rajin beribadah, sudah pergi haji malah ada yang sering banget umrah atau haji. Orang awam akan berkomentar,"Ah kelihatannya sholatnya rajin, sering nyumbang ke rumah yatim piatu, udah pergi haji tapi korupsi jalan terus." "Mending kayak gini aja, Islam yang biasa-biasa aja tapi gak korupsi."

Islam yang biasa-biasa aja itu yang gimana sih? Yang kalau sholat alakadarnya...kadang sholat kadang tidak? Yang gak pernah bersedekah? Yang biarpun punya duit banyak tapi gak mau pergi haji? Jadi orang Islam itu harus yang luar biasa, harus berusaha menjadi umat Islam yang selalu belajar untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi karena penilaian terakhir itu dimiliki oleh Allah SWT.

Sholat adalah hubungan pribadi antara manusia dengan Allah SWT, yang tahu kualitas sholat kita hanya kita dan Allah SWT. Orang lain hanya melihat kalau kita sholat tapi tidak tahu dengan kualitas sholat yang kita kerjakan. Sedekah itu sangat dianjurkan dalam Islam, tetapi kalau sedekah harus dengan harta yang halal, yang diperoleh secara halal. Jadi jangan anggap kalau mencuri, merampok, korupsi trus sebagian hartanya kita sedekahin otomatis akan menghapus dosa-dosa kita. Perbuatan baik harus diawali dengan perbuatan baik. Kita bersedekah dengan harta yang halal.

Jangan anggap setiap orang yang sudah pergi haji itu sudah sangat baik. Banyak kok orang yang sudah pergi haji tapi tetap bermaksiat, tetap korupsi. Titel Haji tidak bisa dijadikan ukuran ketakwaan seseorang. Bahkan orang yang sangat miskin, untuk makan pun sulit tetapi dia sangat rajin beribadah dan tidak mungkin pergi haji karena ongkos pergi haji yang mahal sekali tidak mungkin terjangkau olehnya...jauh lebih terhormat dibandingkan orang yang sudah pergi haji berkali-kali tapi perbuatannya melanggar nilai-nilai agama Islam. 

Begitu pula dengan hijab, menggunakan hijab adalah perintah langsung dari Allah SWT untuk wanita muslim. Tidak peduli wanita itu cantik atau jelek, gemuk atau kurus, sehat atau sakit, tua atau muda. Hijab wajib untuk wanita muslim yang sudah baligh. Aku sendiri memerlukan proses yang sangat panjang untuk mengenakan hijab dan sampai sekarang masih belajar untuk lebih baik lagi. Dulu aku juga berdalih,"Ah yang penting kan menjilbabi hatinya dulu, percuma pakai jilbab kalau kelakuannya buruk."
Tapi kawan...jilbab/hijab itu tidak ada hubungannya dengan perilaku seseorang. Hijab adalah perintah langsung dari Allah SWT yang wajib dikerjakan oleh setiap wanita muslim. Mungkin ada perempuan berhijab yang suka bergosip, suka jutek ama tetangga, berlaku sombong dan lain sebagainya...tapi paling tidak dia sudah melaksanakan satu perintah Allah SWT.

Dalam kehidupan ini ada hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah) dan hablumminannas (hubungan antara sesama manusia). Dan kedua hal tersebut harus kita kerjakan secara seimbang. Sulit? tidak sulit untuk orang yang mau berusaha :)

NOTE:
Jangan memperdebatkan sesuatu hal yang kamu ketahui dengan orang yang tidak mengetahui dan tidak punya ilmunya, percuma, hanya akan jadi debat kusir :)

0 comments:

Posting Komentar