Februari 27, 2013

Souvenir pesanan...

Souvenir siraman pesanan Mila udah selesai dan udah diambil minggu kemarin. Isi paket souvenir pesanan Mila antara lain handuk uk 30x30cm, flower soap, love soap transparant, dan lilin bunga. Paket souvenir siraman ini dikemas dalam keranjang rotan dan dikemas lagi dengan menggunakan kain tulle dan diikat dengan pita satin. Mila maunya souvenirnya bernuansa ungu, jadi sampai thank card-nya juga bernuansa ungu :). Selain itu Mila juga pesan hand bouquet nuansa warna ungu. Diameter hand bouquet 25cm.



Hand Bouquet
 Trus ada pesanan mini lolipop dari Intan di Cianjur untuk ulang tahun putrinya. Mini lolipop terbuat dari handuk obras ukuran 20x20cm, warnanya campuran dari beberapa macam warna handuk. Mini lolipop ini dipacking dengan opp plastic dan diikat dengan pita satin.



 Ada juga yang pesan Flower Ball diameter 10 cm dengan nuansa warna pink, putih dan kuning. Flower Ball ini dikemas dalam kotak mika ukuran 11x11x11cm dan diikat dengan pita satin.


 Alhamdulillah sebagian pesanan souvenir sudah selesai....masih harus menyelesaikan beberapa pesanan lagi :)

Februari 22, 2013

Mengundang Presiden ke Resepsi Pernikahan...menyenangkan atau tidak?

Buat sebagian orang mungkin menyenangkan dan merasa bangga apabila pernikahannya dihadiri oleh Kepala Negara Indonesia...Presiden. Tapi betulkan seperti itu???

Aku ingat saat aku masih SMP dulu, saat salah satu sepupuku nikah dan ternyata dari sekian ribu undangan ada Kepala Negara saat itu. Saat aku baru mau masuk ke gedung tempat resepsi pernikahan sepupuku dilaksanakan harus melewati metal detector seperti yang ada di bandara dan semua barang bawaan diperiksa petugas keamanan. Saat itu aku belum tahu kalau salah satu tamu undangannya adalah Mr. President. Cuma ngerasa duh males banget sih pakai diperiksa-periksa segala...udah dandan cantik-cantik eh masuknya pakai diperiksa petugas...hadeuuuhhhh....

Trus masalah kedua saat aku udah merasa lapar dan ternyata belum boleh makan. Saat itu aku bertanya ke Bapak yang kala itu jadi Among Tamu bersama Ibuku dan saudara-saudara yang lain. Aku bertanya kenapa kok belum boleh icip-icip makanan...kata Bapak,"Sabar dulu ya...nunggu tamu dulu." Wuiihhhh siapa sih tamunya sampai tamu-tamu yang lain belum boleh makan dulu???
Ternyata oh ternyata....tamu yang datang kemudian menjawab semua pertanyaanku diatas...kenapa setiap tamu harus melewati metal detector dan belum boleh mencicipi hidangan sebelum tamu istimewa itu datang. Aku melongok dari belakang punggung Bapak yang saat itu menggenakan kain panjang dan beskap...jreng...jreng...jreng...aku melihat seraut wajah yang full smile yang sering aku lihat di TV...Bapak Soeharto & Ibu Tien, Wakil Presiden saat itu dan nyonya dan sederet Mentri - Mentri Kabinet saat itu. Plus para pengawalnya. Pengawalnya sih pakai jas resmi tapi di pinggangnya ada pistol.

Trus rombongan tersebut menuju ke pelaminan tempat kakak sepupuku bersanding dengan suaminya. Menyalami mempelai, berfoto bersama mempelai...trus abis itu sang Presiden dan rombongan keluar dari gedung. Lah trus kenapa yah waktu itu aku gak boleh icip-icip makanan???? toh sang Mr. President tidak ikut makan...entahlah...
Saat itu aku juga melihat beberapa artis dan atlet olah raga yang lagi antri mau nyalamin sepupuku. Oh begitu aslinya...cuma itu yang ada di pikiranku saat itu :D

Nah waktu salah satu teman kuliahku menikah juga mengundang Kepala Negara saat ini. Mau masuk ke Gedung juga harus diperiksa sederet petugas keamanan....bahkan antrian mobil mengular hanya untuk masuk ke tempat parkir saja. Karena mobil-mobil itu juga diperiksa dengan sangat teliti. Alhasil banyak dari undangan yang akhirnya memutuskan tidak jadi masuk ke Gedung tempat pernikahan diadakan, mereka memilih untuk pulang saja karena tidak tahan harus antri menunggu diperiksa dan pasti di dalam juga antri untuk salaman sama pengantin.

Temenku yang menikah itu akhirnya bertanya ke temen-temen yang lain kenapa banyak yang tidak datang ke acara resepsi pernikahan dia? Jawabannya hampir sama semua....."susah mau masuk ke nikahanmu....harus antri panjang di tempat parkir...yang penting do'anya saja kan?"
Kata temenku dengan tampang sedih,"Kalau boleh memilih, aku memilih beliau (Presiden) tidak datang ke pernikahanku. Aku pengen menikah dan merayakannya dengan teman-temanku.Gara-gara beliau datang teman-temanku tidak bisa masuk ke gedung dan menyaksikan peristiwa bahagia dalam hidupku."

Yah apa boleh buat kawan, beliau datang kan karena diundang oleh orang tuamu. Bahkan suatu kehormatan kalau beliau mau meluangkan waktu untuk menghadiri resepsi pernikahanmu. Tapi ya itu konsekuensinya...banyak tamu yang lain yang akhirnya membatalkan untuk masuk ke gedung, sekedar untuk bersalaman denganmu karena antrian yang begitu panjang dan pemeriksaan yang begitu ketat.

Emang enak tuh kalau menikah mengundang orang-orang terdekat aja, saudara dan teman-teman dekat aja seperti yang dilakukan dua sepupuku yang lain. Awalnya pastilah terjadi pertentangan antara sepupuku dan BuDhe-ku tentang siapa-siapa yang mau diundang. Karena kan BuDhe juga punya relasi yang banyak. Tapi akhirnya beliau menyerah dengan keputusan yang diambil oleh sepupuku itu. Jadi sepupuku menikah dengan tamu yang sangat terbatas dan acaranya tidak formal....lebih menyenangkan karena bisa mingle dengan semua undangan....dan tentu saja dia kenal dengan semua orang yang datang ke acara pernikahannya :)

Februari 08, 2013

Pernikahan adat Jawa & adat Batak

Seorang perempuan dan seorang laki-laki dipertemukan dalam sebuah pernikahan dengan dua latar belakang adat yang berbeda. Hal inilah yang terjadi di pernikahan Ratih & Edwin. Ratih dari Jawa sementara Edwin dari Batak. Nah berhubung orang tua Ratih tinggal di Jepara jadi pernikahan Ratih di Jepara menggunakan adat Jawa, trus acara pernikahan yang di Jakarta menggunakan adat Batak.

Dalam adat Jawa ada acara siraman (walaupun tidak semua pernikahan orang Jawa menggunakan adat siraman). Dan acara siraman ini juga dilakukan di pernikahan Ratih di Jepara. Air yang dipakai untuk siraman biasanya diambil dari 7 sumber mata air. Trus saat acara berlangsung yang menyiram calon penngantin biasanya adalah para sesepuh dari calon pengantin (orang tua, tante, oom, eyang dsb). Edwin yang notabene orang Batak juga harus mengikuti acara siraman ini. Setelah acara siraman selesai, calon mempelai wanita dibopong oleh Ayahnya (kalau ayahnya gak kuat biasanya hanya menggunakan kain cinde, jadi cinde-nya diselimutkan ke badan calonn mempelai wanita dan ujung-ujungnya dipegang oleh ayahnya). Abis itu ada acara meminta ijin menikah ke ayah dan ibu pengantin wanita, biasanya ada acara sungkeman dsb (gak hafal nih). Saat malamnya ada acara midodareni, nah saat ini biasanya calon mempelai wanita sudah dirias dan harus berdiam di dalam kamar pengantin dan ditemani oleh teman atau saudara wanita yang belum menikah. Tapi kalau di acara pernikahan Ratih, setelah acara siraman malam harinya ada acara seserahan.

Seserahan
 Besok paginya Ratih & Edwin melakukan acara pemberkatan nikah di Gereja dan dicatatkan di Catatan Sipil. Detailnya gak tau karena aku juga gak hadir sih, cuman liat fotonya aja hehehe...
Nah saat pemberkatan itu Ratih menggunakan kebaya putih sementara Edwin menggunakan jas. Saat itu Ratih sudah dipaes. 


Sementara acara resepsi diadakan di Gedung pada saat siang hari. Ratih dan Edwin menggunakan busana pengantin Jawa modifikasi. Muka Ratih keliatan banget berseri-seri, sementara muka si Edwin tegang banget...jangan-jangan karena blangkonnya kekecilan?? :D
Lucu juga ngeliat orang Batak pakai baju Jawa kayak gitu hehehehe....lagi-lagi aku cuma ngeliat di foto hasil jepretan Ci Elfi dan Ci Rita yang datang ke Jepara.


  
Nah 2 minggu setelah acara resepsi di Jepara, diadakan lagi acara resepsi di Jakarta. Kali ini menggunakan adat Batak. Dan lagi-lagi aku gak bisa datang gara-gara abis banjir...maaf ya Jeng Ratih :)

Pada acara resepsi adat Batak ini sekalian ada upacara adat Batak, pengantin diberi kain ulos sama keluarga besarnya dan acara berlangsung full dalam Bahasa Batak (dan aku yakin Ratih cuman bengong aja karena gak ngerti artinya hehehehe....). Plus acaranya berlangsung sampai jam 6 sore.


 Kalau dalam acara pernikahan adat Batak itu ada 2 macam tamu undangan, yaitu undangan dari keluarga besar dan undangan umum. Kalau untuk keluarga besar disediakan tempat di lantai bawah sementara tamu umum di lantai atas. Menurut keterangan Ratih untuk penyediaan catering juga menggunakan vendor berbeda untuk tamu keluarga Batak dan tamu umum. Oya jauh sebelum acara pernikahan, Ratih udah diangkat sebagai keluarga Batak, jadi dia menjadi anak angkat dari Omnya Edwin dari pihak Ibunya. Ratih dikasih marga yang sama dengan marga Ibunya Edwin.

Padahal baru kali ini aku dapat undangan menghadiri pesta pernikahan yang menggunakan adat Batak, tapi sayang sekali aku gak bisa hadir. Jadi cuma tahu ceritanya dari temanku yang hadir dan dari Ratihnya sendiri. Padahal Ratih udah menebar ancaman,"tidak datang barbel melayang!!!" ....sereeeeemmmmmmmmmm.....
Aduh maaf banget ya Jengggg...barbelnya buat ngencengin lengan aja deh hehehehehe....

Kalau menurutku saat Ratih didandani ala pengantin Jawa, mukanya itu Njawani banget, tapi saat didandani ala pengantin Batak...mukanya Ratih juga jadi Batak banget :D
Jadi sebenarnya kamu itu orang mana Rat ;)
Semoga berbahagia selalu...bisa menjadi keluarga yang selalu rukun, saling menghargai dan mengasihi dalam suka dan duka. Dan segera dikaruniai momongan... Amin...

Februari 04, 2013

Pesanan souvenir...

Souvenir siraman ini udah dibuat awal Januari lalu...tapi baru sempet upload sekarang :D
Souvenir siraman ini adalah pesanan Ratih teman sekantorku. Acara siramannya sendiri diadakan di Jepara kampung halaman Ratih, acara tentunya menggunakan adat Jawa. Sementara acara di Jakarta diadakan dengan adat Batak sesuai dengan adat suaminya Ratih. Maaf ya Jeng Ratih...aku gak bisa datang ke acara nikahanmu....pas abis banjir euy...akses kesananya susah. Yang penting do'a dan kadonya kan??? hehehehehe....

Souvenir siraman Ratih ini simple aja isinya yaitu handuk ukuran 30x30cm dan sabun. Packaging berupa keranjang rotan dan kain tulle trus diikat dengan pita satin plus kartu ucapan terima kasih. Ratih memilih warna hijau untuk tullenya.
Ratih juga memesan handuk untuk seserahan. Handuknya menggunakan handuk Terry Palmer ukuran 70x140 cm dan dihias dengan bunga mawar kuncup. Dipacking dengan kain tulle yang diikat pita satin.

Souvenir Siraman
Handuk untuk Seserahan
 Selain itu ada pesanan boneka teddy bear ukuran 20 cm yang dikemas dalam keranjang rotan dan kain tulle yang diikat pita satin, plus kartu ucapan terima kasih juga. Boneka ini pesanan Fredy & Silvia sebagai souvenir pernikahan mereka untuk teman-teman dekatnya yang tidak bisa menghadiri acara pernikahan yang diadakan di Singapore.

Teddy Bear 20cm

 Nah kalau doggie towel warna coklat dari handuk ukuran 30x30cm ini adalah pesanan Maharani untuk ulang tahun Kaitlyn yang ketiga. Packagingnya berupa tabung mika diameter 8 cm tinggi 12 cm dengan list pita decorative plus card.

Doggie Towel 30x30cm

Pesanan yang lain masih berderet...jadi pemesanan souvenir dalam jumlah besar untuk bulan Februari sementara aku stop dulu....kalau main terima aja takut gak selesai sesuai waktu yang dijanjikan :)