Oktober 22, 2015

Wedding Tart Towel

Menjelang keberangkatanku ke Malaysia Mbak Putri memesan Bear Towel untuk acara aqiqah putrinya. Mbak Putri pesan sebanyak 130 pcs Bear Towel dari handuk ukuran 30x30cm berwarna coklat, kuning dan pink. Bear towel ini dikemas dalam tabung mika berdiameter 8cm tinggi 10cm.

Sebenarnya untuk mengerjakan 130pcs Bear Towel itu waktu 3 hari sudah cukup, masalahnya aku baru balik dari malaysia tanggak 12 Oktober dan aqiqah itu diadakan tanggal 17 Oktober. Tadinya aku pikir Mbak Putri berdomisili di Jakarta sehingga barang bisa langsung diambil ke Benhil...eh ternyata Mbak Putri berdomisili di Tarakan, Klaimantan Utara....alamaaaakkkkk jauhnyaaaa....

Jadi begitu pulang dari Malaysia aku langsung lembur nih ngerjain Bear Towel pesanan Mbak Putri, ngebut banget pokoknya. Tanggal 15 Oktober barang udah siap untuk dikirim ke Tarakan, aku telpon ke Kantor Pusat JNE minta barang dijemput ke Benhil, Telpon JNE dari pagi minta barang dijemput jam 12 siang. Jam 12 siang lebih sedikit ada petugas JNE yang telpon katanya baru bisa jemput barang jam 15.00. Tunggu punya tunggu gak nongol juga tuh petugas JNE-nya, aku udah semakin senewen aja nih, telpon ke Kantor Pusat JNE malah ditawarin bikin jadwal penjemputan baru...hadeuuuhhh....telpon lagi ke petugas lapangan JNE-nya eh dijanjiin dijemput jam 19.00. Rasanya saat itu emosi udah di ubun-ubun, sempat kirim SMS berisi omelan ke petugas JNE dan akhirnya barang dijemput jam 17.00.

Sempat ketar-ketir juga sih takut barang belum sampai Tarakan pada tanggal 17 Oktober. Tapi kata petugas JNE-nya semua barang dikirim ke Bandara jam 24.00 dan langsung dikirim ke Tarakan, kalau misalnya dicek di WEB JNE posisi barang udah ada di perwakilan JNE Tarakan tapi barang belum dikirim ke alamat yang bersangkutan maka barang bisa diambil langsung ke Perwakilan JNE yang ada di Tarakan. Okay info ini aku teruskan ke Mbak Putri. Sabtu pagi Mbak Putri kasih kabar kalau barang udah dikirim ke rumahnya.
Alhamdulillah....legaaaaaa....bener-bener sport jantung euy...
Terima kasih Mbak Putri atas pesanan souvenirnya ya :)


  
Nah adalagi ini pesanan super mendadak, jam 22.00 Teh Neneng pesan souvenir lewat WA dan minta barang udah ready keesokan harinya karena siang mau dibawa sebagai kado untuk pengantin...waduuuhhhh....
Karena saat itu tidak ada stock handuk Terry Palmer ukuran 70x140cm yang ready akhirnya aku tawarkan memakai 2 buah handuk mandi merk Shapely ukuran 60x120cm. Karena 2 handuk shapely ukuran 60x120cm saat digulung ukurannya sama dengan handuk Terry Palmer ukuran 70x140cm...maklum tingkat ketebalannya berbeda. Wedding Tart Towel ini dikemas dalam kotak mika beralaskan karton warna emas ukuran 22x22x12cm.

Teh Neneng minta handuk dibuat Wedding Tart Towel yang cantik, okay Teh aku usahakan semampuku dan taraaaaa hasilnya seperti ini...


 Semoga untuk pesanan berikutnya tidak mendadak ya Teh Neneng ;)

Little Pony Towel

Dari bulan lalu tuh Sist Anna minta dibuatkan Little Pony Towel sebagai souvenir untuk ultah putrinya Gabby. Nah berhubung sebelumnya aku belum pernah bikin karakter Little Pony Towel jadi harus trial & error dulu nih. Pertama sih jadinya bukan kayak kuda pony tapi lebih mirip kuda nil huehehehehe. Akhirnya trial yang terakhir Sist Anna puas dengan hasilnya. Maklum Gabby putri Sist Anna itu tergolong anak yang kreatif jadi setiap ulang tahunnya Gabby selalu menentukan tema ultahnya sendiri, nah untuk ultahnya kali ini Gabby minta tema Little Pony :)

  
Little Pony Towel ini dibuat dari handuk ukuran 30x30cm, tidak bisa menggunakan handuk dengan ukuran 23x23cm karena terlalu pendek handuknya. Little Pony Towel dikemas dalam tabung mika berdiameter 8cm dan tinggi 12cm.


 Sementara untuk souvenir undangan dewasa Sist Anna memesan Rose Flower Towel. Untuk warnanya Sist Anna meminta warna biru, baby pink, fuschia dan ungu. Syukurlah Sist Anna dan Gabby sangat happy dengan hasilnya. Terima kasih ya atas pesanan souvenirnya :)

Doggie Towel

Mbak Yeni dari Pejaten memesan doggie towel untuk acara ulang tahun juniornya. Mbak Yeni pesan doggie towel dari handuk ukuran 30x30cm dan memilih handuk warna coklat untuk doggie towelnya. Doggie towel ini dikemas dalam tabung mika berdiameter 8cm dan tingginya 10cm. Terima kasih Mbak Yeni atas pesanannya.




 Indy juga memesan doggie towel dari handuk ukuran 30x30cm berwarna coklat sebagai souvenir siraman menjelang pernikahannya. Doggie towel dikemas dalam tabung mika berdiameter 8 cm tinggi 10cm. Btw baru kali ini ada yang pesan doggie towel sebagai souvenir siraman menjelang pernikahan hehehe...
Terima kasih Indy atas pesanannya :)

 

Souvenir Siraman nuansa Orange & Biru

Rizqa pesan souvenir siraman yang berisi handuk ukuran 23x23cm, Bali Soap 40gr, Bath Salt 100gr dan lilin bunga dan dikemas dalam butterfly mika ukuran 8x8x9cm. Untuk pitanya Rizqa minta pita warna orange. Terima kasih Rizqa atas pesanannya :)


 Sementara Nadia memesan souvenir siraman yang berisi handuk ukuran 30x30cm, Bali Soap 100gr dan sebagian memakai Love Transparant Soap 100gr serta lilin bunga. Souvenir siraman dikemas dalam keranjang rotan dan kain tulle warna biru muda, pitanya memakai warna biru tua. Terima kasih Nadia atas pesanannya :)




Tasbih Mutiara untuk Souvenir Aqiqah Naisha

Tasbih Mutiara Imitasi ini adalah souvenir pesanan Ade untuk aqiqah putrinya Naisha. Ukuran bead tasbih ini adalah 8mm dan berisi 33 butir. Ade memilih warna putih untuk warna tasbihnya dan dikemas dalam kotak mika yang diikat dengan pita satin. Terima kasih atas pesanan tasbihnya Ade :)


Sementara untuk souvenir pernikahan Tyara dan Panca mereka pesan mini tart dari handuk tebal ukuran 23x23cm yang dikemas dalam butterfly mika. Untuk warna handuknya dipilih warna biru, kuning, pink dan salem. Sementara warna pita disesuaikan dengan warna handuknya. Tyara memesan 600 pcs mini tart towel untuk souvenir pernikahannya ini. Terima kasih atas pesanan souvenirnya Tyara :)

Melaka, Malaysia

Day 4

Hari itu waktunya Bulek check up lagi ke MMC. Berhubung dari apartemen ke MMC sangat dekat jadi kami hanya berjalan kaki saja, tinggal menyeberang jalan udah nyampe. 
Seperti biasa setelah daftar di administrasi, saatnya antri di depan ruangan dokter. Dan aku seperti biasa juga...mencari tempat duduk yang dekat dengan colokan...maklumlah power bank-ku bermasalah semua dan power bank yang terakhir tersiram air tanpa sengaja hiks hiks jadi gak bisa dipakai lagi, sementara HP penuh dengan aplikasi yang menghabiskan daya baterai begitu cepat. Btw kalau pergi ke Malaysia atau Singapore jangan lupa ya bawa colokan berkaki 3, kalau di Saudi Arabia colokannya sama kayak di Indonesia. Ya daripada setelah sampai di malaysia bingung dengan colokan yang ada kan lebih baik prepare dari Tanah Air...ya kan?

Ternyata sama sang dokter Bulek disarankan pergi ke dokter urolog untuk meminta rekomendasi soal obat-obatan yang perlu dipakai saat masa pengobatan. Nah ternyata dokter yang dituju sedang cuti, akhirnya balik lagi ke dokter yang satunya dan disarankan pergi ke dokter sejawatnya yang lain lagi.
Nah waktu di dokter urolog ini aku gak ikutan masuk ke ruangan dokter, aku duduk manis di depan ruangan dokter...kursinya empuk euy...mana AC-nya dingin banget pula jadilah aku terkantuk-kantuk. Dan ternyata kata sepupuku kondisi di dalam ruangan dokter jauh lebih dingin lagi :D


Setelah konsultasi dengan dokter kami memutuskan untuk jalan siang itu, menunggu bus umum di depan mall tapi busnya gak nongol-nongol, akhirnya kami jalan ke arah halte depan rumah sakit dan menunggu bus disana. Bus umum di Melaka ini jauh lebih sedikit dibandingkan bus umum yang ada di Penang, kalau di Penang gak perlu nunggu lama bus udah datang, tapi kalau di Melaka kadang harus menunggu 30 menit sampai 1,5 jam baru ada bus yang melintas.


Bus Umum di Melaka
Kami menunggu bus umum yang menuju Terminal Central Melaka. Aku sama sekali gak menyusun itinerary, bahkan gak browsing tempat-tempat wisata di Melaka...udah pasrah dengan pilihan sepupuku. Tapi berhubung saat itu sudah menjelang sore akhirnya kami memutuskan untuk kembali lagi ke apartemen soalnya tempat wisatanya jauh-jauh. Kami naik bus umum nomor 17 lagi.
Nah waktu naik bus umum itu ada pengalaman yang gak enak, saat itu bus udah hampir masuk wilayah Melaka World Heritage City...naiklah seorang turis asing berkulit putih pria dengan ransel besarnya...seketika itu juga terciumlah bau yang sangat tidak sedap. Hampir semua penumpang bus langsung menutup hidungnya, aku langsung minta tissue basah ke Bulekku....benar-benar gak tahan sama baunya. Ya ampun Mas Bule...udah gak mandi berapa hari sih?????

Tidak berapa lama kami turun di depan Giant, memang udah niat mau belanja sih. Untung juga bisa terbebas dari bau yang sangat tidak sedap itu...fiuuuuhhhh. Btw harga sayuran segar dan buah import di Giant Melaka ini jauh lebih murah dibandingkan harga buah import di Indonesia, misal: 1 kg lemon di Indonesia harganya berkisar 70K - 80K nah kalau di Melaka harganya RM 10 sekitar 35K. Sekotak kecil blueberry di Indonesia harganya sekitar 120K sedangkan di Melaka RM 8,9 sekitar 30K (bedanya jauh banget ya).
Oya kalau belanja di Giant Malaysia jangan lupa bawa tas belanjaan sendiri ya, karena kita tidak diberi tas plastik oleh Giant untuk meminimalisir pencemaran sampah plastik...bagus juga kalau hal seperti ini diterapkan di Indonesia, tapi biasanya orang Indonesia akan memilih belanja di tempat lain yang memberi tas belanja hahaha...susah juga ya...hadeuh...
Di Australia juga saat belanja grocery juga harus membawa tas belanjaan sendiri lho, yah siapa tau mau jalan-jalan kesana dan pengen belanja :)

Selesai belanja kami langsung kembali ke apartemen. Nah sepupuku ngajakin keluar lagi malem harinya...tapi waktu itu aku berasa sangat lelah, eh akhirnya gak ada yang keluar, mandi, makan, sholat, tidur deh...

Day 5

Pagi-pagi kami sudah siap-siap, karena rencananya pagi itu kami mau pergi ke daerah Ayer Keroh. Kami harus naik bus nomor 17 lagi menuju ke Terminal Central Melaka, ongkosnya RM 1,3/orang. Dari Terminal Central kami harus naik bus nomor 19 arah Ayer Keroh, perjalanan lumayan lama sekitar 1 jam. Ongkos bus dari Terminal Central Melaka ke Ayer Keroh adalah RM 2,6/orang. Dan kami turun di Mini Malaysia & Asean Cultural Park. Biaya untuk masuk ke tempat ini adalah RM 24/orang (sekitar 80K), mahal juga ya.


 Tadinya aku membayangkan Mini Malaysia & ASEAN Cultural Park ini seperti Taman Mini Indonesia Indah tapi ternyata beda jauh banget. Memang ada sih rumah-rumah adat ala negara-negara bagian Malaysia dan negara-negara ASEAN, tapi kesannya tuh kurang terawat...yang terawat hanya sebagian kecil saja.


Disana ada pertunjukan tarian khas Malaysia dan saat itu yang nonton hanya kami ber-4 dan seorang ibu muda dengan dua anaknya yang masih kecil. Sangat sangat sepi...




 Kami masuk ke rumah adat khas Penang. Di dinding rumah adat Penang itu dipasang foto-foto kue-kue khas Malaysia dan ternyata sama dengan kue-kue tradisional di Indonesia hanya beda nama saja. Ada juga cetakan berbagai macam kue tradisional yang diletakkan di dalam bingkai kaca.

Di jalan keluar ada toko yang menjual souvenir khas Melaka dan Malaysia pada umumnya. Harga souvenir di Melaka ini sama di semua tempat, mau di tengah kota maupun di tempat wisata harganya sama semua, misal: magnet kulkas RM 4/pcs, RM 10/3pcs. Tapi ada juga magnet kulkas yang harganya lebih murah yaitu yang bentuknya lembaran uang Malaysia. Aku sih sebagian souvenir beli di toko souvenir di dekat Tamingsari, aku beli mug yang bergambar Melaka World Heritage City, piring pajangan, magnet kulkas dan gantungan kunci (standar banget ya hehehe). Nah kalau ke Malaysia jangan lupa beli coklat Beryl's...menurutku enakkkk bangettttt. Aku beli coklat beryl's yang rasa tiramisu, soal kehalalan jangan khawatir, produk-produk coklat tersebut ada logo halalnya kok. Kalau coklat sih di Giant juga ada, di bandara apalagi....banyak banget dijual beraneka ragam coklat baik yang produk lokal Malaysia maupun coklat buatan Swiss dan negara lainnya.

Kami tidak begitu lama di Malaysia & Asean Cultural Park. Kami menunggu bus umum untuk kembali ke Terminal Central....dan ternyata setelah 1,5 jam kami menunggu bus tidak juga muncul. Akhirnya kami naik taksi dengan biaya RM 40. Jangan dibayangkan taksi di Melaka itu bagus-bagus seperti taksi di Indonesia atau di Singapore, taksi di wilayah Malaysia itu rata-rata memakai mobil sedan tua, dengan kondisi AC yang sudah tidak dingin lagi dan tidak menggunakan argo. Kalau disuruh memilih aku memilih naik bus umumnya saja, sangat nyaman dan AC-nya dingin pula plus jauh lebih murah tentunya.
Setelah sekitar 40 menit kami sampai di Terminal Central Melaka, nah berhubung perut udah lapar jadi kami mampir makan dulu di tempat makan yang ada di Terminal Central ini, masakan khas Indonesia :)

Perjalanan lanjut lagi ke pusat kota, naik bus nomor 17 lagi. Kali ini saat sampai di Melaka World Heritage City aku turun, sementara Bulek dan dua sepupuku melanjutkan perjalanan sampai di Giant. Nah berhubung pergi sendirian dan lupa tidak membawa tongsis jadi ya fotoin bangunan aja, sesekali selfie juga sih hehehe...


Hampir semua bangunan yang ada di wilayah Melaka World Heritage City berwarna merah dan yang jelas bersih dan satu lagi yang aku suka...di sudut manapun yang aku lewati tidak pernah tercium bau pesing. Beda banget ya dengan di Kota Tua Jakarta....fiuuuhhhh....


Berhubung aku itu bukan penggemar museum jadi ya aku hanya fotoin bangunan museum dari luar aja, aku gak berminat untuk masuk ke dalam museum. Aku malah lebih menikmati melihat perahu yang lalu lalang di Melaka River, enak juga duduk-duduk di pinggir sungai...merasakan hembusan angin yang sejuk di tengah siang yang sangat terik saat itu. Ada juga penjual minuman dan makanan di pinggir sungai tapi semua begitu tertata dan rapi, tidak ada yang membuang sampah sembarangan.


Puas menikmati Melaka World Heritage City aku berjalan ke arah apartemen. Lumayan berkeringat juga jalan kaki di tengah hari bolong seperti saat itu.

Sesampai di apartemen segera sholat dan rebahan bentar...dan sorenya ternyata diajak jalan lagi. Kali ini aku menyempatkan mampir ke Giant karena mau beli coklat Beryl's. Sempat tergoda masuk ke konter hush puppies yang sedang diskon, tapi mengingat waktu jadinya batal deh.
Jalan lagi ke arah Taman Merdeka lanjut terus ke Dermaga Melaka River. Tadinya sih Bulekku pengen naik Melaka River Cruise lagi, tapi ternyata batal. Akhirnya setelah duduk-duduk sebentar kami kembali ke apartemen. Harus siap-siap karena keesokan harinya kami sudah harus ke Kuala Lumpur dan pulang ke Jakarta.

Day 6

Pagi-pagi kami sudah siap-siap untuk menuju tempat pemberhentian bus Trans Nasional Malaysia, tempatnya itu di samping MMC jadi kami tinggal jalan kaki aja. Tidak perlu menunggu terlalu lama bus datang dan meluncurlah kami ke Kuala Lumpur, langsung ke Kuala Lumpur International Airport 2 di daerah Sepang Malaysia. 

KLIA 2 itu bentuknya futuristik ya...keren...dan yang jelas tertata rapi. Di dalam KLIA 2 ada mallnya juga, jadi kalau masih punya waktu cukup banyak bisa belanja-belanja dulu. Toko-toko coklat bertebaran dari pintu masuk sampai dekat tempat boarding, dan yang penting harga coklat di luar bandara dan di dalam bandara juga gak beda jauh, harga souvenir juga sama kayak di luar bandara, beda banget sama di Thailand harga souvenir di dalam bandara alamakjang bisa 10x lipat dibanding diluar bandara.

Nah berhubung kami harus melewati bagian imigrasi jadi harus datang lebih awal, jangan terlalu mepet. Karena KLIA 2 ini begitu besar, kalau datang mepet kayaknya bakalan ketinggalan pesawat deh mengingat begitu besarnya bandara dan begitu jauhnya pintu masuk dengan bagian imigrasinya.


Kami makan siang dulu di dalam bandara, menu siang itu adalah nasi briyani....herannya tumben lidahku bersahabat dengan menu ala India, saking lapernya kali ya :D
Selesai makan kami menuju ke Musholla untuk sholat, selesai sholat langsung menuju ke tempat boarding. Saat itu pesawat delay kurang lebih 35 menit. Tidak berapa lama kami masuk ke pesawat dan cus pulang ke Jakarta.

Setelah menempuh 2,5 jam perjalanan sampailah kami di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta. Bulek dan para sepupuku pulang ke apartemen sepupuku, sementara aku langsung pulang ke Benhil. Nunggu bus arah Blok M lama bener....1,5 jam nunggunyaaaaaa. Di bus aku bilang ke kondekturnya untuk turun di halte sebrangnya JHCC. Ternyata oh ternyata dengan alasan jalanan macet penumpang bus Damri yang turun di Semanggi dan sekitarnya diturunkan di belokan depan RSAL. Bayangin aja dengan kondisi badan yang capek dan membawa koper diturunkan secara "paksa" di belokan jalan yang gak ada ojek maupun angkot....sumpah kesel banget....tapi udah gak punya tenaga untuk protes. Aku turun bersama 3 penumpang lain dan kahirnya jalan ke arah RSAL, jalan ke arah Jl. Benhil Raya untuk cari ojek atau angkot.
Huffff....ternyata benar-benar udah nyampe di Jakarta ya...back to reality....

Melaka, Malaysia

Day 1

Minggu lalu aku berangkat ke Melaka Malaysia bersama saudara-saudara sepupu dan Bulek. Tujuan utamanya sih mau mengantarkan Bulek untuk kontrol ke Mahkota Medical Centre. 
Berangkat melalui Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta menuju Kuala Lumpur. 




Perjalanan Jakarta - Kuala Lumpur memakan waktu kurang lebih 2,5 jam. Sesampai di KLIA 2 langsung beli kartu operator lokal, lebih murah pakai operator lokal dibanding tetap bertahan dengan operator Indonesia saat beergian di Luar Negeri hihihi....lumayanlah pengiritan...
Lukisan Langit antara Jakarta - Kuala Lumpur
Kuala Lumpur International Airport 2
 Di KLIA 2 ada counter-counter yang menjual tiket bus transnasional Malaysia, dari Kuala Lumpur kami naik bus eksekutif ke Melaka, harga tiketnya RM 25/orang. Perjalanan Kuala Lumpur - Melaka memakan waktu 2,5 jam langsung turun di disamping MMC. 

  
Dari MMC kami tinggal menyeberang karena selama di Melaka kami menyewa apartemen di Mahkota Hotel Melaka.
Apartemennya nyaman banget, ada 2 kamar tidur dan dua kamar mandi, ada dapur, meja makan dan ruang tamu...cukup luas. Berhubung saat tiba di Melaka hari sudah malam jadi malam itu selepas mandi kami langsung tidur....zzzzzzz.....

   
Day 2

Hari ini jadwalnya kontrol ke MMC. Di MMC ruang tunggunya sangat nyaman, saat antri pun juga tidak menunggu terlalu lama karena pelayanannya cepat dan tidak ribet. 


 Btw baru kali ini masuk RS disambut aroma makanan hehehe...karena memang kantinnya terletak di dekat lobby utama, menyediakan aneka snack, kue-kue dan aneka makanan berat. Sesaat setelah daftar administrasi kami langsung menuju ruang praktek dokter spesialisnya, pelayanannya cepat, bagus dan ramah baik dokter maupun perawatnya. 

  
Oya sebelumnya Bulek sempat mengalami salah diagnosa saat periksa ke dokter di Indonesia, sampai akhirnya bulan lalu check up ke Melaka dan baru diketahui ada penyakit yang berbahaya sampai akhirnya diambil tindakan di MMC Melaka.

Hari itu juga Bulek menjalani endoscopy lagi dan harus rawat inap di MMC. Malam itu Bulek ditemani oleh Brill (sepupuku) sementara aku dan Nisa pulang ke apartemen. 

Day 3

Pagi harinya aku dan Nisa ke MMC lagi. Kata dokter spesialis yang menangani Bulek, hari itu juga Bulek udah boleh keluar dari rumah sakit. Cepet juga ya rawat inapnya dan satu lagi...gak dikasih obat apapun untuk dibawa pulang. Di rumah sakit Melaka tuh dokternya sangat pelit obat, maksudnya kalaupun memberikan resep obat tuh gak bejibun kayak kalau berobat di Indonesia. Kenapa bisa begitu ya?
Jadi inget dulu waktu aku sakit dan sempat rawat inap di rumah sakit harus mengkonsumsi banyak sekali obat dari yang ukurannya imut sampai segede kancing baju, eneg banget.

Nah waktu aku dan Nisa datang, Bulekku bilang pengen makan pisang goreng. Alamak...dimana cari pisang goreng di Melaka? 
Akhirnya aku dan Nisa menyusuri jalan di belakang rumah sakit sampai tiba di jalan besar dan di salah satu mall. Hmm...adanya cake & bakery...lalala...gak nemu yang jual pisang goreng. Tapi ternyata di bagian luar mall ada penjual yang menjajakan aneka makanan kecil dan ada yang berbahan dasar pisang namanya godok pisang, jadi pisang dihancurin trus dicampur dengan tepung terigu dan air dikasih sedikit gula trus digoreng. Dia jual pisang goreng hanya saat malam hari aja, jadi saat itu kami beli godok pisang aja daripada tidak sama sekali :)


Balik ke MMC menunggu dokternya visite, dan kata dokternya hari itu juga Bulek boleh keluar dari RS...Alhamdulillah. Btw hari itu sebenarnya dokternya libur lho karena di Melaka sedang tanggal merah, tapi dokternya tetap datang untuk mengecek keadaan pasien...hebat euy :)

Setelah beres-beres dan urusan administrasi selesai kami kembali ke apartemen untuk beristirahat. Sore harinya kami keluar untuk jalan-jalan. Tujuannya adalah ke Menara Tamingsari. Sebelum ke Menara Tamingsari kami berhenti sejenak di Taman Merdeka, banyak sekali pepohonan yang sangat rindang dan besar-besar, tamannya juga sangat terawat. Nyaman sekali ada taman teduh di tengah kota. 

Taman Merdeka
 Kami menuju ke Menara Tamingsari untuk menikmati pemandangan kota Melaka dari ketinggian. Biaya menaiki Menara Tamingsari adalah RM 20/orang, setiap orang akan diberi sebotol air mineral dan dodol khas Melaka. Kami memasuki ruangan yang berlantai dan berdinding kaca, pelan-pelan bergerak ke atas sambil berputar dengan diiringi lagu-lagu Melayu...hmm...menyenangkan....hanya sayangnya cuma sekitar 15 menit...kurang lamaaaaaaa...


 Setelah menikmati pemandangan Kota Melaka dari ketinggian kami menuju ke Melaka River. Di Melaka River kita bisa ikut Melaka River Cruise dengan biaya RM 20/orang untuk menyusuri Melaka River dengan menaiki perahu bermesin selama kurang lebih 45 menit. 


 Sungainya sangat bersih, bangunan-bangunan di samping kiri dan kanan sungai begitu tertata rapi....jauh dari kesan kumuh. Menyenangkan sekali menikmati Melaka River Cruise ini. 

Kincir Air
Benteng

 FYI...naik Melaka River Cruise di malam hari lebih mengasyikkan lho :)
Disini juga ada museum dan kapal kayu besar yang katanya dulu terdampar di daratan dan sekarang menjadi museum, untuk masuk museum kapal ini biayanya RM 10/orang, tapi kami saat itu tidak masuk ke museum.

 

Selesai menikmati Melaka River kami pulang ke apartemen, sebelumnya mampir beli makan dulu di resto setempat. Saat itu kami beli tom yam, kwetiaw ala Melaka (lupa nama aslinya hehehe), kailan dan toge. Enak-enak lho rasanya....mantaaaappppp....


  
Yess malam itu tidur dengan perut kenyang dan kaki pegal-pegal karena seharian terus berjalan kaki...