Januari 23, 2009

Review: 3 hari 2 malam di Singapore & Kuala Lumpur

Day 1

Pertengahan Juni 2008 tiba-tiba ada tawaran untuk jalan-jalan gratis ke Singapura & Kuala Lumpur dari sepupu saya (thank to Nisa), senang sekali!!!!!!!!! Bayangin jalan-jalan ke luar negeri GRATIS!!!

Tanggal 11 Juli 2008 jam 5 pagi kami berangkat ke Bandara Soekarno Hatta untuk mengejar pesawat Air Asia tujuan Jakarta – Batam (biaya pesawat Rp 450.000 / orang). Pesawat take off jam 6.40 WIB (tepat waktu lho) dan sampai di Bandara Hang Nadim Batam jam 8.30. Dari Bandara kami langsung naik taksi ke arah pelabuhan Batam untuk menuju ke Singapura. Ongkos taksi dari Bandara Hang Nadim ke Pelabuhan Rp 70.000. Sesampai di Pelabuhan kami mencari tiket Ferry untuk menyeberang ke Singapura dan kami mendapatkan harga tiket Rp 184.000 untuk perjalanan sekitar 45 menit menuju Singapura. Tiket bisa dibeli dengan mata uang rupiah maupun dollar Singapura. Oya sebelumnya kami harus membayar fiskal dulu sebesar Rp 500.000/orang.

Akhirnya sampailah kami di Pelabuhan Harbour Singapura. Kesan pertama begitu sampai disana adalah tempat yang sangat bersih dan rapi. Kami sempat tergoda untuk membeli souvenir disana tapi akhirnya keinginan tersebut kami tangguhkan dulu, siapa tau ada tempat lain yang menjual souvenir dengan harga yang lebih bersahabat. Dari Harbour kami menuju stasiun MRT untuk membeli kartu pass. Kami membeli kartu dengan deposit S$ 18/orang (kami berenam). Dengan berbekal peta Singapura dan petunjuk yang sangat jelas di setiap tempat kami naik MRT menuju ke penginapan yang sudah di pesan sebelumnya melalui internet. Kami berhenti di Ferrer Park dan kemudian berjalan kaki menuju penginapan, jaraknya kurang lebih 300m dari stasiun MRT Ferrer Park ke Tresor Tavern (penginapan) yang beralamat di 243 Jalan Besar Singapore 208916 Tlp. +65 6293 6005 Fax. +65 6293 9005. untuk melihat penginapan ini bisa diakses di www.tresortavern.com. Biaya menginap di Tresor Tavern adalah S$ 156 (6 orang dalam satu kamar) include breakfast. Hal yang perlu diingat di Tresor Tavern tidak menyediakan sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi, hanya menyediakan handuk untuk masing-masing orang.


Breakfast di Tresor Tavern

Setelah meletakkan barang bawaan di penginapan, kami berjalan kaki menuju Mustafa Center dengan tujuan membeli souvenir dan coklat. Lokasi Mustafa Center kurang lebih 350m dari penginapan. Sebelumnya kami mencari restoran yang menyediakan halal food dan kami menemukan di depan Mustafa Center sebuah restoran India yang bernama CMK (entah apa kepanjangannya). Saya memutuskan pesan Nasi Padang dan sepupu-sepupu saya pesan Nasi Padang dan Nasi Briyani. Rasa makanannya ternyata sangat India sekali dan sangat tidak cocok dengan lidah dan perut saya yang sangat Jawa, alhasil sampai malam hari saya kehilangan nafsu makan gara-gara aroma Nasi Briyani. Harga makanan di tempat ini S$ 6 dan minuman S$ 2 – 3 (tergantung jenis minumannya). Setelah makan kami menuju Mustafa Center untuk membeli souvenir dan coklat untuk oleh-oleh. Dan disini saya sempat ditanya dalam bahasa entah Mandarin entah Canton oleh seorang ibu-ibu muda dan saya sukses diketawain oleh adik dan saudara-saudara sepupu saya. Sekedar informasi, apabila kita berbelanja minimal S$ 100 pada hari dan retailer yang sama kita bisa mengurus pengembalian uang pajak, hanya saja berkasnya cuma bisa diposkan di Bandara Changi dan uang akan dikirim by cheque.


wuihhhhh berpose....


Merlion

Setelah itu kami memutuskan untuk menuju Merlion dengan menggunakan bus dan tentunya berfoto-foto disana untuk memuaskan kenarsisan kami. Orchard Road adalah tujuan kami berikutnya, sungguh menyenangkan berjalan kaki di Singapura karena jalanannya sangat bersih dan nyaman (beda sekali dengan di Jakarta). Kesulitan kembali menghadang saat kami mencari halal food yang sesuai selera dan harganya sesuai isi kantong hehehe.... Akhirnya setelah agak larut kami menemukan sejenis nasi uduk dan spaggeti yang dijual di mini market 7 Eleven dengan harga S$ 2.20 saja. Kami memutuskan untuk kembali ke penginapan dengan naik bus. Bus yang sangat bersih dan nyaman. Suasana yang ramai dan dua remaja yang berciuman persis di depan saya di dalam bus tetap tidak mampu menghilangkan rasa kantuk yang menggelanyut di mata saya. Akhirnya sampailah kami di penginapan, mandi dan tidurrrrrrrr.

Day 2

Pagi hari kedua, setelah sarapan di penginapan kami menuju Little India. Setelah berfoto-foto di depan kuil India kami jalan-jalan di area pertokoan. Dan kami menemukan toko souvenir ‘3 for S$ 10’ dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan di Mustafa Center.....aduhhhhh jadi nyesel deh beli souvenir di Mustafa Center. Disini saya diajak ngobrol dalam bahasa Mandarin lagi dan setelah tahu saya tidak bisa bahasa Mandarin penjualnya ngajak ngobrol dalam Bahasa Inggris. Padahal penjual itu ngobrol dengan saudara-saudara saya pakai Bahasa INDONESIA!!! Dompet, tas tangan, kipas Cina, magnet kulkas, gantungan kunci dll semua dijual dengan harga yang murah (untuk ukuran Singapura ya..), dan isi kantong saya yang tipis semakin terkuras untuk membelikan tas-tas tangan untuk Ibu dan Tante – Tante saya di rumah dan tentunya untuk saya sendiri dong.


Salah satu sudut Little India

Setelah puas jalan-jalan di Little India kami memutuskan untuk segera berangkat ke Malaysia dengan menggunakan bus dengan ongkos tiket S$ 2.50 dari terminal Bugis Singapura ke Terminal Larkin di Johor Bahru Malaysia. Sebelumnya kami menukarkan kartu pass MRT di stasiun terdekat dan mengambil uang deposit yang tersisa. Kami berhenti di Imigrasi Singapore dan dilanjutkan di Imigrasi Malaysia. Saat di Imigrasi Malaysia ada calo yang menawarkan bus tujuan Kuala Lumpur dengan ongkos RM 25, tetapi sesampainya di Terminal Larkin ternyata minta RM 35 ...wakkkssss. akhirnya kami beli tiket sendiri di loket Mayang Sari Express (ternyata Mayangsari ekspansi usahanya sampai di Johor Bahru...ga tau Mayangsari yang mana hehehe...) dengan harga RM 24 saja. Perjalanan Johor Bahru ke Kuala Lumpur ditempuh selama 4 jam dengan bus yang sangat nyaman dan melewati jalan bebas hambatan yang diapit perkebunan kelapa sawit. Oya kami sempat membeli Big Mac di Terminal Larkin seharga RM 7 untuk menganjal perut yang sudah protes karena terlalu lama kosong.

Jam 8 malam kami sampai di Terminal Puduraya Kuala Lumpur. Kami dijemput oleh teman sepupu saya yang memberi tumpangan gratis di rumahnya (Alhamdulillah...). Teman sepupu saya ini tinggalnya di Selangor, agak jauh dari Kuala Lumpur.

Day 3

Pagi hari ketiga, kami siap-siap untuk jalan-jalan di Kuala Lumpur. Dan ternyata Mbak Herni yang baik hati itu mau mengantarkan kami jalan-jalan ke Kuala Lumpur dengan menggunakan mobilnya. Kalau menggunakan Bus Umum ongkosnya RM 2/hari (informasi dari Mbak Herni). Pertama kali kami menuju Menara Petronas untuk berfoto-foto tentunya.

Menara Petronas

Setelah itu kami menuju Menara Malaysia. Dan tahukah apa yang kami temui disana???? GAMELAN yang sedang dimainkan dan diakui sebagai kebudayaan Malaysia, tetapi di depannya ada tulisan yang menyebutkan kalau Gamelan Malaysia ini beda dengan Gamelan Jawa atau Bali (busyetttt dahhh.....), kata Gamelan itu kan dari bahasa Jawa 'Gamel' yang berarti alat musik.....bener-bener deh tuh Malaysia!!!!!

Gamelan ala Malaysia

Tujuan kami selanjutnya adalah mencari souvenir dan oleh Mbak Herni kami diantarkan ke Pasar Central yang terletak di Jalan Petaling (dekat dengan Terminal Puduraya). Di Pasar Central lagu-lagu yang terdengar adalah lagu Indonesia semua.Dan memang harga souvenir di tempat ini jauh lebih murah dibandingkan di tempat lain, dan ternyata yang jualan adalah orang Jawa so kami bertransaksi dengan menggunakan bahasa Jawa hehehehehe... dan harga yang didapatkan lebih murah lagi tentunya, walaupun dengan sangat menyesal isi dompet yang tipis tidak bisa memuaskan nafsu saya untuk memborong souvenir...hiks. Kami makan siang di Food Court Pasar Central dan saya memesan tom yam dengan harga RM 5.90 dan ice lemon tea seharga RM 2 (rasa tomyam-nya jauh lebih enak yang di ITC Mangga Dua Lt.2). Tapi ketan duriannya yummyyyyyy.....lembut di lidah dan aroma duriannya berasa banget......pokoknya bener2 top deh.

Pasar Central


Es Campur & Ketan durian ala Thailand

Perburuan selanjutnya adalah coklat. Kami dibawa ke Beryl’s Chocolate Kingdom yang terletak di No. 38 Jalan Utara, Off Jalan Imbi, 55100 Kuala Lumpur Tlp. 603 2145 8211 Fax. 603 2145 9211, bisa diakses di www.berylschocolate.com.my . Produk coklat di Beryl’s sangat beragam dan sangat menggugah selera cuman harganya lumayan mahal apabila dibandingkan harga coklat di Pasar Central.

Hari sudah semakin siang dan kami pun pulang untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta. Dari Selangor ke Bandara Kuala Lumpur kami menggunakan taksi dengan ongkos RM 75. Kami menggunakan pesawat Air Asia tujuan Jakarta, sebagian ke Surabaya. Biaya pesawat Kuala Lumpur – Jakarta RM 325/orang. Pada jam 20.05 pesawat mendarat di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Capek dan ngantuk tapi senang.



Langit antara Kuala Lumpur - Jakarta



1 komentar:

  1. wah, enak banget ya jalan2 ke luar negri! pengalaman yg oke!

    BalasHapus