Februari 19, 2009

Cerita ringan saat wawancara kandidat

Sejak aku pindah ke departemen Human Capital alias HRD dari sebelumnya di Marketing aku banyak belajar gimana mewawancarai orang, yah walaupun sejak di marketing harus dengerin curhatan2 dari customer, accounting & finance, delivery, produksi bahkan curhatan dari bos :) tapi tetap saja aku harus belajar banyak gimana cara mewawancarai calon karyawan.

Banyak hal-hal unik yang akan kita temui saat mewawancarai orang. Dan cara mewawancarai kandidat karyawan yang berpendidikan S1/S2 tentu berbeda dengan kandidat karyawan yang berpendidikan SMA, SMP atau bahkan hanya bersekolah SD.
Kalau dari pengalamanku sih, untuk kandidat yang berpendidikan S1/S2 proses wawancara akan berlangsung lebih lama antara 30-60 menit sedangkan untuk kandidat yang lulusan SMA ke bawah hanya membutuhkan 5-10 menit. Kenapa begitu??? ya karena pertanyaan2 untuk kandidat yang berpendidikan tinggi tentu lebih banyak, kita harus menggali apa kemampuan dari kandidat karyawan tersebut. Sementara untuk lulusan SMA kebawah biasanya dibutuhkan untuk tenaga produksi yang notabene membutuhkan kemampuan fisik yang oke, kemauan kerja yang kuat, rajin, mau belajar.

Banyak hal-hal lucu yang aku temui saat mewawancarai kandidat karyawan :)
Untuk mengikuti wawancara kadang kandidat menunjukkan sikap yang beraneka ragam....ada yang PD bahkan super PD cenderung narsis :D , ada yang santun, ada yang kelihatan biasa2 aja tapi ternyata saat ditanya punya kemampuan menjawab yang sesuai dan runtut dengan pertanyaan panelis, ada yang grogi bahkan gemetar.....sampai kadang saat berjabat tangan aduhhh tangannya dingin banget :)

Untuk kandidat yang grogi biasanya aku menenangkan dia dulu, aku suruh santai aja, anggap aja kita sedang ngobrol biasa aja...biasanya sih cara ini berhasil meredakan ketegangan dan kegrogian kandidat karyawan.
Tapi ada kalanya aku gak mampu menahan tawa saat ada jawaban yang menurutku sangat2 konyol dan lucu. Buat aku pribadi, saat mewawancarai orang...kita gak harus memasang tampang serius terus, sekali-kali berikan pertanyaan ringan ke kandidat jadi dia merasa rileks....nah kalau kandidat merasa nyaman dengan kita tentu aja kita akan mendapatkan informasi lebih banyak karena orang yang merasa nyaman dan rileks akan lebih mudah untuk ngomong dan bercerita.

Nah hari Senin kemarin aku kan mengadakan psikotest untuk karyawan produksi, sekalian mereka mengisi apa aja sih pekerjaan yang mereka kerjakan saat ini.
Dalam formulir itu ada kolom-kolom yang berisi mereka melapor kepada siapa, apa saja pekerjaan real mereka dsb.
Saat membaca hasilnya ada beberapa hal yang bikin aku tertawa ngakak....untuk supervisor ditulis soperpaisor, pcs ditulis pis atau vis, wax ditulis wek dll. Tapi aku maklum kok, karena memang sebagian dari pekerja produksi itu diterima karena mereka punya pengalaman dibidangnya walaupun secara pendidikan rendah.

Banyak hal yang aku pelajari saat aku mewawancarai kandidat yang berpendidikan kurang tinggi. Kadang ada juga hal2 yang membuat aku trenyuh....ada yang harus menghidupi dirinya sendiri sejak kecil karena sudah tidak punya orang tua padahal dia masih berumur 18 tahun, ada yang menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja serabutan sebagai kuli bangunan, tukang angkut, pembantu dll.
Kadang aku bingung juga saat menentukan harus memilih kandidat yang mana, karena kalau kita udah bertemu langsung dan mewawancarai mereka dan kadangkala mereka terlepas curhat kepada kita...pasti pengennya nerima mereka semua. Yah walaupun aku tetap bisa membedakan mana kandidat yang bohong dan yang berkata jujur....karena kalau kita udah terbiasa mewawancarai orang pasti hal itu secara otomatis akan terbentuk.

Pelajaran yang aku ambil dari hal ini adalah bahwa kita harus selalu bersyukur karena mempunyai kehidupan yang baik, jangan suka mengeluh, mau berusaha dan berdoa & selalu percaya bahwa Allah SWT akan selalu memberi jalan rezeki untuk umatnya.

0 comments:

Posting Komentar