Oktober 23, 2013

Kirab Daup Ageng & Resepsi Royal Wedding Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Rabu, 23 Oktober 2013

Hari ini diadakan prosesi Kirab Daup Ageng dan Resepsi sebagai penutupan dari rangkaian upacara Royal Wedding Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 

Rute Kereta Pengantin
Ndalem Keben-Jala Rotowiyan-Jalan Trikora-Jalan Ahmad Yani-Jalan Malioboro-bangsal Kepatihan



Rute Kereta Sultan HB X
Pagelaran Kraton-Jalan Rotowiyan-Jalan Trikora-Jalan Ahmad Yani-Jalan Malioboro-Bangsal Kepatihan.

 
 Urutan Kereta:
1. Kanjeng Kyai Jongwiyat untuk pengantin
2. Kanjeng Kyai Notopuro, pengiring manten
3. Kanjeng Kyai Ambarukmo, pengiring manten
4. Kanjeng Kyai Notobiru, pengiring manten
5. Kanjeng Kyai Permili untuk para penari bedhoyo manten

6. Kanjeng Kyai Wimono Putro untuk HB X dan GKR Hemas
7. Landover Wisman
8. Landover Suroboyo
9. Landover Ijem
10. Kanjeng Kyai Mondrojwolo untuk Paduka Pakualam IX
11. Kanjeng Kyai Puspomanik : untuk keluarga PA IX
12. Satu kereta kencana lainnya untuk keluarga PA IX


 Ikut serta dalam acara Kirab Daup Ageng ini beberapa pasukan pengawal dengan berbagai ragam busana yang menarik. Benar-benar acara yang eksotik :)

Pasukan Wirobrajan
Pasukan Berkuda
Bergodo Patang Puluh
Pasukan Prawirotomo
Iring-iringan Kereta Kencana dalam acara Kirab Daup Ageng Gusti Kanjeng Ratu Hayu & Kanjeng Pangeran Haryo Notokusumo.

  
Dalam acara ini  GKR Hayu & KPH Notonegoro menggunakan busana beludru berwarna biru, sepertinya warna biru adalah warna favorit GKR Hayu karena bunga-bunga dekorasi pernikahan juga banyak yang berwarna biru :)

 Kirab berakhir di Kepatihan tempat acara Resepsi dilangsungkan. Pengantin berganti busana untuk acara Resepsi ini setelah pada acara Kirab menggenakan busana beludru berwarna biru terang, pada saar resepsi menggunakan busana beludru berwarna hitam. 

 Acara dibuka dengan tari Bedhaya Manten yang dibawakan oleh penari-penari istana yang cantik-cantik. Tari Bedhaya Manten diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono IX dan selalu dibawakan untuk acara Royal Wedding Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tari Bedhaya Manten ini ditarikan oleh 6 orang wanita yang masih perawan, 2 orang diantaranya berperan sebagai pengantin dan 4 orang lainnya sebagai penari Srimpi. Dan juga ditampilkan Tari Lawung Ageng yang dibawakan oleh 12 orang penari pria, tarian ini menunjukkan jiwa patriotisme sebagai prajurit Kraton. Tarian ini merupakan karya dari Sultan Hamengku Buwono I.
 Acara resepsi berlangsung dalam pakem adat Kraton Yogyakarta dengan nuansa Tosca - Lavender, warna favorit mempelai :)
 Rangkaian upacara Daup Ageng ini diakhiri dengan pamitan oleh kedua mempelai kepada Sultan Hamengku Buwono X dan Permaisuri GKR Hemas. Dalam acara pamitan ini kedua mempelai sungkem kepada kedua orang tua dan Sultan memberikan nasehat kepada anak dan menantunya supaya bisa hidup damai dalam berumah tangga, dalam acara ini pula Sultan menitipkan anak perempuannya kepada besannya.

Daup Ageng ini adalah Royal Wedding terakhir di Kraton Yogya karena Sultan Hamengku Buwono X sudah menikahkan kelima anak perempuannya. Semoga mempelai bisa mengarungi bahtera rumah tangga dengan rukun, damai dan bahagia sampai maut memisahkan. Segera dikaruniai momongan yang sholeh/sholehah...Aamiin...

Sumber Foto: KratonWedding, Yogya Pos

1 komentar: