Oktober 12, 2009

Perlu ditanyakan gak sih?

Seringkali kita menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari orang lain yang kadang kita juga malas untuk menjawabnya. Dan menurutku kita juga punya hak untuk tidak menjawab, karena saat kita menjawabnya akan berentet pertanyaan lain menyusul. Pertanyaan model seperti apakah yang aku maksud?

Pertanyaan yang berhubungan dengan urusan personal seseorang. Misal, pertanyaan yang diajukan ke aku...."Kapan nikah? jangan terlalu workaholic, udah gak usah cari duit terus...cepetan gih nikah." halooooo....tau apa dia tentang diriku sehingga dia menjudge aku belum nikah karena terlalu gila kerja. Atau pakai kalimat versi lain..."Makanya jangan terlalu pilih-pilih, kalau dah menemukan yang cocok langsung nikah aja." Hmm kita mau beli buah aja milih, mo beli baju milih dan juga mau beli-beli yang lain masak gak boleh pilih-pilih calon suami/istri...pernyataan yang aneh menurutku...bodoh kalau aku bilang. Bahkan dalam proses ta'aruf pun orang masih memilih calon suami/istrinya, bukannya langsung mau-mau aja.

Mungkin orang yang sering mengajukan pertanyaan seperti itu kepada orang lain beralasan adalah itu salah satu bentuk perhatian dia...hmm oke bisa diterima, tapi kalau diajukan terlalu sering kan jadi mengganggu dan membosankan. Orang yang mau menikah itu seringkali menghadapi banyak kendala....ada yang karena faktor biaya (hal ini bisa dieliminir dengan mengadakan acara akad nikah aja), ada kekurangyakinan terhadap calon pasangan, pasangan selingkuh, orang tua tidak setuju dan masih banyak hal lain. Aku ingat dalam suatu acara ada tetanggaku yang nanya, " Hayo nikahnya kapan? jangan lupa ya nanti kami (tetangga2 maksudnya) dibelikan seragam." Aku jawab aja, napa tanya2 mau ngasih sumbangan berapa, kalau seragam gampang...ntar aku pinjemin seragam batik guru SD..." langsung bungkam dia huahahahaha....dan sekarang kalau ketemu gak pernah nanya2 lagi soal itu.

Trus nanti kalau udah menikah pasti muncul lagi pertanyaan..."Kapan nih mau punya anak? gak usah ditunda-tunda...makanya jangan terlalu sibuk kerja...bla...bla...bla....
Padahal mungkin saja orang yang ditanya juga sangat mendambakan anak hanya saja belum dikasih oleh Allah SWT. Bayangkan aja kalau pertanyaan seperti itu diajukan tanpa tahu latar belakang masalahnya, misal orang yang ditanya baru saja mengalami keguguran atau memang sulit untuk hamil. Pasti sangat menyakitkan dituduh gak punya anak karena terlalu sibuk.

Setelah anak pertama lahir akan muncul pertanyaan lagi..."Kapan mau punya anak lagi? dan seterusnya. Hmm...kenapa ya terkadang sebagian orang tidak mau mengerem mulutnya sedikit aja untuk bertanya-tanya hal yang standar dan membosankan itu.
Mereka kan tidak bisa merasakan saat ada pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun dan sangat mendambakan anak trus kemudian "dituduh" mau menunda-nunda punya anak karena sibuk kerja....fiuhhhhh....

Semoga aku nanti tidak menjadi orang seperti itu, dari awal pun aku tidak pernah bertanya kepada temanku yang lama belum punya momongan. Kadang maksud kita memberi perhatian padahal buat orang yang menerima pertanyaan2 seperti di atas hal itu menyakitkan.

0 comments:

Posting Komentar