Oktober 08, 2009

Apa sih bentuk cobaan itu?

Belakangan ini setelah terjadinya gempa di Sumbar orang banyak yang berdebat ada nggak kaitannya antara bencana yang terjadi dengan dosa-dosa yang dilakukan oleh penduduk daerah yang kena bencana. Apalagi saat jam terjadinya bencana ternyata sesuai dengan isi dari Al Qur'an.
Ada yang berpendapat kalau memang bencana itu datang sebagai bentuk azab untuk manusia yang telah melakukan dosa, ada yang berpendapat kalau bencana is bencana jadi gak ada hubungannya dengan dosa manusia terhadap Tuhan-nya. Mereka berpendapat kalau bencana terjadi karena Indonesia berada diatas 3 lempengan besar dunia yang bisa aja bergeser sewaktu-waktu.
Debat itu gak akan ada habisnya. Masing-masing orang pasti mempunyai pendapat sendiri-sendiri, punya penafsiran sendiri-sendiri.

Hmm...kalau menurutku sih inti dari semua kejadian yang ada di dunia ini adalah dari Allah SWT karena Allah yang menciptakan langit dan bumi termasuk lempengan yang ada di bawah Indonesia itu. Jadi kalau Allah SWT menghendaki terjadinya bencana gempa besar seperti yang terjadi di Sumbar atau di daerah2 lainnya manusia tidak punya kuasa untuk menolak.
Nah gempa besar itu sendiri merupakan salah satu cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umatnya yang beriman sedangkan untuk umatnya yang ingkar gempa besar itu merupakan salah satu bentuk azab di dunia ini.

Selama ini kebanyakan dari kita menganggap kalau bentuk cobaan itu selalu kesedihan dan bencana, padahal kesenangan dan kemewahan pun merupakan salah satu bentuk cobaan. Dan seringkali manusia bisa lulus saat diuji dengan kesedihan dan bencana, karena setelah mengalaminya biasanya banyak merenung, bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa yang dialaminya dan bisa menjadi manusia yang lebih baik. Tapi sayangnya banyak yang tidak berhasil saat diberi cobaan berupa kekayaan, kesenangan dan kemewahan. Orang cenderung lupa untuk bersyukur dan lupa untuk berbagi (walaupun banyak juga yang tetap bersyukur dan mau berbagi)

Kenapa aku bilang begitu, karena beberapa pendapat bilang kalau memang bencana yang terjadi akibat dosa-dosa manusia kenapa gak ditimpakan aja di Las Vegas, Genting atau Makao yang merupakan pusat judi, atau kalau ambil yang deket di wilayah Jakarta kenapa gak ditimpakan di daerah Kota dan Mangga Besar yang banyak panti pijat plus plus, pelacuran dan tempat-tempat hiburan malam lainnya.
Haloooo....semua nasib manusia itu ada di tangan Yang Maha Kuasa...Yang Maha Memberi Hidup. Jadi pertanyaan2 seperti itu menurutku terlalu naif karena seperti yang aku tulis diatas, kalau cobaan itu bisa berupa kesedihan dan kesenangan, kemiskinan dan kemewahan. Kalau Allah SWT memberi bencana dan kita sebagai manusia bisa mengambil hikmah dari bencana itu maka kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, masih untung kan diberi peringatan sebelumnya.

Kalau kota2 judi tidak ditimpa bencana berarti manusianya sendiri yang rugi dong. Karena tidak diberi peringatan sebelumnya. Dan ingat siksa dan azab di neraka jauuuuuhhhhhhhhhhhhh lebih pedih daripada bencana saat kita masih hidup di dunia ini.
Aku Muslim, aku percaya surga dan neraka ada, aku percaya akan ada perhitungan di hari akhir, aku percaya bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan di saat kita hidup akan ada balasannya di akhirat kelak.

Nasib manusia sudah digariskan oleh Allah SWT, tapi kita sebagai manusia wajib berusaha jangan hanya pasrah, lakukan kebaikan sebanyak mungkin. Perbuatan baik sekecil apapun akan ada balasannya dan perbuatan jahat sekecil apapun juga akan ada balasannya.

0 comments:

Posting Komentar