Desember 19, 2014

Islam Menyuruh Kita Kaya

Hari Minggu kemarin aku datang ke acara kajian bulanan yang diadakan oleh Majlis Taklim Wirausaha yang dipimpin oleh Ustadz Valentino Dinsi. Kajian diadakan di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia jam 08.00 - 12.00 WIB. Ini adalah kali kedua aku ikut kajian Majlis Taklim Wirausaha.

Tema kajian kali ini adalah "Islam Menyuruh Kita Kaya" dengan 3 orang pembicara yaitu Ustadz Valentino Dinsi, Ustadz Amir Faishol dan Mas Mono (Owner Ayam Bakar Masmono). Mas Mono mendapat kesempatan pertama untuk memberikan kajian atau lebih tepatnya berbagi pengalaman beliau bagaimana membangun usahanya.

Mas Mono memulai usahanya di Jakarta dengan berjualan gorengan, kemudian beliau terpacu lagi untuk lebih maju dan mulai berjualan nasi uduk dan lontong sayur di pagi hari, sementara sore sampai malam hari berjualan ayam bakar. Beliau memulai usahanya dengan hanya berjualan di pinggir jalan sebagai pedagang kaki lima. Semakin lama usahanya semakin maju dan berkembang...sampai akhirnya Mas Mono memutuskan untuk fokus ke usaha ayam bakar.


 Singkat cerita Mas Mono berhasil mendirikan Rumah Makan Ayam Bakar Mas Mono, mendapatkan order catering dari salah satu Televisi Nasional untuk seluruh karyawannya, dan kerjasama catering ini sudah berlangsung selama 12 tahun dan tanpa MOU hanya berdasar kepercayaan semata....HEBAT!!!
Beliau selalu berusaha menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh customernya. Kejujuran dan komitmen adalah prinsip yang dipegang dalam berbisnis.

Saat ini Mas Mono sudah mempunyai beberapa perusahaan yang bergerak di berbagai bidang diantaranya usaha kuliner (ayam bakar, bakso, soto dll), usaha properti, sekolah dll. Dalam mengelola perusahaannya Mas Mono tidak hanya memperhatikan soal kesejahteraan karyawannya, tapi juga memperhatikan soal kebutuhan rohani karyawan. Semua karyawan Mas Mono secara rutin bisa mengikuti pengajian, Umrah gratis secara bergilir, training dll.

Oya setahu aku Mas Mono juga menjadi penggerak usaha sosial MAKELAR SEDEKAH yang menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan misal orang miskin yang sakit dan membutuhkan pengobatan, membantu pembangunan Mushola dan Masjid, memberikan santunan kepada kaum dhuafa dll. Menurutku inilah pengusaha yang sangat berhasil. Beliau tidak hanya bisa mensejahterakan keluarganya tapijuga bisa mensejahterakan karyawan, lingkungan sekitar dan orang lain yang membutuhkan. SALUT....HEBAT!!! Semoga semakin banyak lahir pengusaha muslim seperti beliau ini.

Mengapa Islam menyuruh kita kaya?
Karena kalau kita kaya...kita bisa membantu orang-orang dhuafa di sekitar kita, kita bisa membantu pembangunan Mushola dan Masjid, kita bisa memperkerjakan orang lain dan otomatis memberi penghasilan untuk mereka dan begitu banyak kebaikan yang bisa kita lakukan kalau kita kaya. Orang Islam harus bertekad untuk kaya....tentu saja cara memperoleh kekayaannya secara halal sehingga membawa berkah untuk kehidupan pribadinya dan kehidupan orang lain di sekitarnya.
Kalau mau jujur...siapa sih orang yang mau menjadi orang miskin seumur hidup? Tentu normalnya tidak ada. Kalaupun kita miskin tetap usahakan menjadi orang yang berguna untuk orang lain.

Selalu banyak manfaat yang aku peroleh setelah mengikuti kajian yang diberikan oleh orang-orang hebat ini. Semoga beliau-beliau ini tidak bosan-bosannya untuk berbagi ilmu dengan orang lain, semoga ilmunya selalu penuh manfaat, usahanya membawa berkah untuk banyak orang.
Semoga impian Ustadz Valentino Dinsi untuk menciptakan Satu Keluarga Satu Pengusaha berhasil... Aamiin Aamiin Aamiin Yaa Robbal Alamiin...

1 komentar:

  1. Pengakuan Kisah Nyata Ibu Ratnawati

    Assalamualaikum Wr, Wb.
    sebelumnya saya minta maaf apabilah tulisan yang saya posting ini menyinggung hati para pecinta dunia maya, namun apa yang saya tulis ini bukanlah tapi kisah nyata yang saya alami dan rasakan saat ini,

    sebelum saya melanjutkan cerita ini perkenalkan nama lengkap saya Ibu Ratnawati Usia 44 tahun tinggal di Pohuwato propinsi Gorontalo, kisah saya mulai ketika saya dan suami membuka usaha pengepul rumput laut di daerah kami awalnya usaha kami sangat maju pesat dan ekonomi kami boleh di katakan sudah berkecukupan karna usaha yang mulai maju pesat itu akhirnya saya dana suami sepakat untuk membesarkan usaha kami dengan meminjam modal di dengan jaminan surat tanah dan rumah kami, saya dan suami mendapat pinjaman dari bank sebesar 1 Milyar kami pun memakai uang itu untuk mengepul semua hasil rumput laut di gorontalo, namun nasip berkata lain bukannya keuntungan yang kami dapat tapi malah musibah gudang tempat penyimpanan yang bersampingan dengan rumah kami ludes terbakar api semuanya musnah tanpa sisa barang uang perhiasan pun habis, saat itulah kami terpuruk dan jatuh miskin, keputusasaan melanda kami dan pada akhirnya saya dan suami memutuskan mencari jalan instan minta pesugihan pada awal maret kami berkunjung ke tanah jawa menjumpai seorang dukun di kota malang berbagai ritual sudah kami jalani tapi hasilnya nol. uang kami habis tapi kami tidak dapat apa-apa, lalu kami cari ke tempt lain dan kami bertemu dengan K.H. Abah Manzur, setelah kami mendengarkan penjelasan beliu awalnya kami sedikit ragu akan berhasil karna cara beliu ritual tidak pakai bahan apapun cuma pakai uang yg kami sisahkan itu, setelah menunggu 5jam lamanya allhamdulillah, mata saya tertujuh pada karung yg didalamnya penuh dengan uang pecahan 100 ribu, kemudian pak kyai memanggil kami dan menyampaikan itu uang anda ambillah "kata beliu" dengan sujud syukur kami mencium kaki beliu sambil menangis bahagia, lalu ke esokan harinya kami pulang ke gorontalo untuk meritis usaha lagi, berkat bantuan dana gaib 3 milyar dari abah manzur kini hidup kami sdh lebih baik dari sebelumnya, kepada saudaraku yang ingin mengubah nasib jangan pikir pikir lagi segeralah minta pertolongan beliu insyaallah beliu akan membantu kesusahan anda.

    Sedikit saya tambahkan bahwa ritual pesugihan abah tanpa tumbal dan resiko apapu di jamin aman dunia akhirat,

    Jika ingin merubah nasib segerah hubungi kyai abah manzur di nomor tlp 0852~1387~5889 atau KLIK DISINI!!









    Wassalam.

    BalasHapus