April 18, 2010

Macam - macam pengemis di Jakarta...

Setiap hari saat pergi kemanapun di Jakarta ini aku selalu menemui pengemis di setiap sudut kota Jakarta. Seperti yang dulu pernah aku tulis mengenai pengemis - pengemis yang mangkal di jembatan penyebrangan Benhil...dari nenek2, orang buta, anak kecil, wanita dewasa yang bawa bayi dan lainnya...

Nah wanita yang selalu membawa bayi itu yang sering menarik perhatianku karena bayinya ganti-ganti....untuk bulan ini dia membawa bayi yang berkulit putih...trus 2 bulan lagi membawa bayi yang kulitnya gelap...padahal jelas2 dia gak hamil kok tiba2 muncul bayi lain dalam hitungan bulan dengan usia yang sama hahahahaha.....
Aku sering mikir, anak siapa yang dia bawa itu...mungkin dia nyewa karena kalau anaknya sendiri pasti yang dibawa sama dong tiap hari :). Aku pernah dengar cerita di salah satu radio swasta, seorang ibu menceritakan kalau dia heran kenapa balitanya kok kulitnya semakin hari semakin gelap (Ibu itu dan suaminya bekerja di kantor sehingga anaknya diasuh oleh baby sitter). Trus dia mendengar cerita dari tetangganya yang mengatakan kalau setelah si ibu berangkat ke kantor, baby sitter membawa anaknya pergi keluar rumah. Akhirnya ibu itu memutuskan untuk berpura-pura pergi ke kantor, padahal dia pergi gak jauh dari rumahnya, dan melihat baby sitter membawa anaknya pergi keluar rumah. Dia mengikuti kemana anaknya dibawa pergi....dan alangkah terkejutnya saat dia melihat kalau anaknya itu disewakan kepada salah satu pengemis. Untung hal itu cepat diketahui, kalau tidak kan berbahaya untuk keselamatan si anak.

Ada lagi pengemis dengan modus meminta bantuan utnuk sumbangan khitanan (di Gatsu depan Balai Kartini). Pernah ada salah satu bapak2 penumpang bus nyeletuk saat peminta-minta sumbangan itu menjalankan aksinya," Emang kapan sih khitanannya mau diadain, kok berbulan-bulan minta sumbangan untuk khitanan terus."
Penumpang lain ada yang ketawa, ada yang hanya senyum simpul mendengar celetukan bapak itu, sementara si peminta-minta sumbangan terdiam dan langsung turun dari bus huahahahaha...

Kalau di Fatmawati ada kejadian lucu, waktu itu ada pengemis yang meminta dengan paksa dengan ancaman daripada dia merampok dll....trus abis itu dia turun dari bus yang aku tumpangi...trus dia naik ke bus yang ada di depan bus-ku. Nah berhubung jalanan macet jadi bus jalannya merayap...eh tiba2 si pengemis itu naik lagi ke busku dan menjalankan aksinya....ada yang nyeletuk," Lho kan tadi udah minta disini kok ada ulangannya?" Kontan penumpang lain ketawa terbahak-bahak dan si pengemis itu buru2 turun dari bus :))

Lain pengemis lain lagi dengan pengamen...hampir sama sih tapi paling nggak kalau pengamen masih jual suara hehehe... Waktu itu di depan Pasaraya Grande Blok M, kopaja P19...satu pengamen naik ke bus....penampilannya wuihhhh sangar....preman abis deh pokoknya. Badan tinggi besar, kekar, rambut gondrong dan tato bertebaran di lengannya.
Dia bawa gitar...dan mulailah dia memetik gitar...hmm kayaknya kenal lagu ini tapi masa sih mo nyanyiin lagu itu...begitu pikirku waktu itu.
Dan menyanyilah sang pengamen....nyanyi lagu diobok-obok (Joshua) dengan suara yang sangat cempreng....wuah meledaklah tawa di bus itu :)). Penampilan gak sesuai ma suara dan lagunya. Benar2 aku nahan ketawa biar gak terlalu ngakak waktu itu...benar2 menggelikan :))

Masih banyak lagi macam-macam pengemis di Jakarta ini. Bahkan fenomena pengemis ini pernah diulas di salah satu stasiun TV. Penghasilannya luar biasa...6 jam mengemis dapat Rp 250.000..kalau dia mengemis selama 12 jam dah dapat Rp 500.000/hari, dikalikan 30 hari berarti sebulan dia dapat kurang lebih Rp 15 juta....ckckck....

Hmm....begitulah hidup...banyak orang yang mencari rezeki dengan cara yang halal tapi hina...dengan alasan kemiskinan. Masih banyak pekerjaan halal lainnya yang bisa dilakukan tanpa menurunkan derajat manusia itu sendiri. Tapi kemungkinan hal itu gak akan terjadi kalau anggota masyarakat yang mempunyai taraf kehidupan yang lebih tinggi mempunyai kepedulian terhadap masyarakat miskin. Tapi kadang emang orang2 yang biasa hidup di jalanan itu susah untuk dientaskan, karena kebanyakan balik lagi ke jalanan...iyalah dapat Rp 15juta/bulan hanya dengan menadahkan tangan. Memprihatinkan....

0 comments:

Posting Komentar