Agustus 20, 2009

Itiak Lado Mudo & Danau Maninjau...

Day 5: August 18, 2009

Hari ini adalah hari terakhir kami berada di Sumbar. Setelah mandi, packing dan makan pagi kami check out dari hotel Gran Malindo untuk melanjutkan perjalanan wisata hari ini.
Tujuan pertama adalah ke Lobang Jepang dan Ngarai Sianok (dekat banget sama hotel tapi dikunjungi waktu hari terakhir...). Untuk masuk ke area Ngarai Sianok & Lobang Jepang setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 4.000/orang.

Kami memutuskan untuk masuk ke Lobang Jepang dengan memakai jasa guide lokal (tipsnya Rp 50.000/sekali jalan). Untuk memasuki Lobang Jepang ini harus menuruni anak tangga sampai akhirnya sampai di tanah yang datar. Lobang Jepang ini sendiri sudah dipugar oleh Pemda setempat walaupun masih ada beberapa bagian yang tetap dibiarkan seperti aslinya.
Tadinya agak takut juga turun karena kan beberapa hari di Sumbar terjadi gempa, tapi oleh guide-nya diyakinkan bahwa keadaan aman...

Lobang Jepang

Lorong demi lorong kami masukin...dan sang guide memberikan penjelasan yang saking cepatnya dia ngomong hanya sedikit yang nempel di otakku :D...hmm memasuki lorong2 gelap karena di beberapa bagian lampunya mati..tapi kok aku gak ngerasa merinding yah, menurutku lebih berasa spooky Museum Bank Mandiri di Kota Tua daripada di Lobang Jepang ini...tapi ya entahlah...
Oya menurut cerita guide-nya sampai saat ini tidak ada satu pun turis Jepang yang mau masuk ke Lobang Jepang ini (hmm kenapa ya???)
Tour di Lobang Jepang dah kelar dan kami harus berjuang menaiki anak tangga...ngos2an dueeeehhhh....

Lanjut melihat-lihat panorama di Ngarai Sianok....ahai indah nian...sayang karena langit mendung jadi agak redup suasananya.

Ngarai Sianok

Puas berfoto-foto perjalanan lanjut lagi ke Benteng Belanda Fort de Kock dan kebun binatang yang dihubungkan oleh Jembatan Limpapeh. Di area situ juga ada museum yang berbentuk rumah gadang. Untuk masuk area itu biaya masuknya Rp 8.000/orang.

Fort De Kock

Jembatan Limpapeh

Perjalanan lanjut lagi...kali ini kami mau nyobain Itiak Lado Mudo yang terletak di Ngarai Sianok. Kami minta dibungkus aja, jadi dimakan saat makan siang di Danau Maninjau. Harganya Rp 21.500/porsi (nasi, itiek lado mudo plus acar ketimun). Apabila ada yang berminat membawa itiak lado mudo sebagai oleh-oleh juga disediakan dalam bentuk frozen harganya Rp 80.000/ekor sedangkan entok harganya Rp 100.000/ekor...tinggal dipanasin lagi aja kalau mau dimakan :)

Itiak Lado Mudo

Perjalanan ke Danau Maninjau lumayan bikin pusing juga nih karena harus melewati jalan yang berkelok-kelok...namanya kelok 44....kayaknya lebih dari 44 deh menurut perasaanku hehehe... Tapi akhirnya pusing pun hilang saat kami sampai ke Danau Maninjau...bagussss. Hanya sayangnya belum dikelola secara baik, karena menurut info dari Mas Arie tanah disekitar danau adalah tanah ulayat (tanah warisan) jadi tidak diperjualbelikan oleh pemiliknya sehingga investor juga susah untuk membangun daerah sekitar danau sebagai tempat pariwisata.

Danau Maninjau

Kami makan siang di salah satu kedai kecil di pinggir jalan dengan pemandangan ke arah Danau Maninjau. Itiak lado mudo-nya wuihhh benar2 pedasssss (untuk ukuran lidahku ya) tapi bumbunya meresap sampai ke dalam daging itiknya...hmm enak. Kami juga pesan perkedel ikan rinuak (ikan khas Danau Maninjau). Ikan rinuak itu kecil banget kayak teri medan hanya saja tidak asin.

Perkedel Ikan Rinuak

Kami tidak turun sampai ke bawah karena mengejar waktu ke Minangkabau Village sebelum ke Bandara untuk pulang ke Jakarta.

Makan siang sudah selesai, sesi foto-foto sudah juga...perjalanan lanjut ke Minangkabau Village di Padang Panjang. Aku sempat tertidur di perjalanan...cape euy...bangun2 dah nyampe di Minangkabau Village.
Di dalam Rumah Gadang yang ada di Minangkabau Village tersimpan berbagai barang bersejarah tentang Minangkabau.

Setelah berkeliling sebentar kami memutuskan untuk menyewa baju pengantin setempat untuk dipakai bernarsis-narsis. Biaya sewanya Rp 35.000/baju. Didandanin deh oleh Ibu yang jaga disana... (just info: bajunya bau apek euy mungkin karena dipakai banyak orang kali ya...tapi demi foto bagus bela-belain deh :D )
Selesai dandan langsung deh acara bernarsis-narsis dimulai lagi hehehe...berfoto dengan segala pose...dari pose normal sampai pose yang agak aneh :D

Berhubung saat itu hujan deras jadinya gak bisa foto-foto di halaman Rumah Gadang (sayang sekali :( )

Yah setelah puas berfoto-foto kami melanjutkan lagi perjalanan ke Bandara Minangkabau...ke Jakarta aku kan kembali..iiii...iiii...sambil berdoa semoga pesawat gak delay lagi.
Dan ternyata pesawat delay walaupun hanya sekitar 15 menit...it's ok...

Langit antara Padang - Jakarta

Terbang lagi ke Jakarta di tengah cuaca mendung yang tebal....walaupun setelah di ketinggian 36.000 kaki mendung mulai tersibak.
Sampailah kami di Jakarta dengan sejuta kenangan yang tertinggal, sedikit uang di dompet dan setumpuk lelah yang menggelayut... :D


Next destination....... :d

0 comments:

Posting Komentar