Memberi pinjaman dan bersedekah itu lebih banyak mana pahalanya???

Tentu sebagian besar orang Islam udah tahu bahwa menyedekahkan sebagian rezeki yang dimilikinya kepada orang lain yang membutuhkan itu pahalanya sangat besar. Karena dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain disitu. Dan dengan melakukan sedekah akan banyak kemudahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari...mungkin karena do'a-do'a dari orang yang kita kasih sedekah itu.

Kalau begitu ngasih duit aja kepada setiap pengemis yang ada...mungkin akan ada pernyataan seperti itu. Tidak apa2 bersedekah kepada pengemis...selagi kita memberikannya dengan ikhlas. Karena kadang...kalau mau ngasih sedekah ke pengemis suka su'udzon...wah jangan2 ntar duitnya buat melakukan hal2 yang gak bener seperti judi, main perempuan, beli minuman keras dan perbuatan maksiat lainnya. Berarti itu salah satu tanda kita gak ikhlas karena ada perasaan was-was...merasa takut dengan hal yang bersifat...jangan-jangan....jangan-jangan...
Ya kalau mau kasih duit ke mereka kasih aja yang penting niat kita baik dan kita yakin duit itu akan digunakan oleh penerimanya untuk hal yang positif...Khusnudzon aja :)

Kalau begitu boleh dong mengemis...akan muncul lagi pernyataan seperti itu...
Mengemis adalah pekerjaan halal yang dipandang hina dalam Islam...apalagi kalau menjadikan mengemis sebagai profesi tetap...bukan karena keterpaksaan...
Tangan di atas (memberi) lebih baik dibanding tangan yang dibawah (menerima)
Tapi...kalau termasuk orang yang tidak mampu secara ekonomi dan menolak bantuan orang lain karena gengsi atau sombong...hal itu juga tidak dibenarkan dalam Islam...
Seburuk-buruknya manusia adalah manusia miskin yang sombong!

Jadi sebenarnya antara orang kaya dan orang miskin itu saling membutuhkan. Orang kaya tidak akan disebut kaya kalau tidak ada orang miskin dan begitu pula sebaiknya. Orang miskin membutuhkan kebaikan hati orang kaya untuk melanjutkan hidupnya dengan bekerja sebagai karyawan orang kaya itu misalnya...atau sekedar menerima bantuan dari si orang kaya.
Dan orang kaya membutuhkan orang miskin untuk menerima sedekah darinya. Jangan senang dulu kalau orang miskin menolak dibantu orang kaya...harus takut tuh...mau berzakat kemana....mau membersihkan harta yang dimiliki dengan cara apa?
Jadi intinya antara orang kaya dan orang miskin itu memiliki ketergantungan yang sangat kuat.

Nah...bagaimana dengan memberi pinjaman kepada orang lain yang membutuhkan?
Karena selama ini yang sering disebutkan di ceramah-ceramah adalah "mari kita bersedekah"...sangat jarang ada ajakan..."mari kita meminjamkan harta untuk orang yang membutuhkan bantuan kita".
Padahal meminjamkan uang atau harta untuk orang yang membutuhkan itu pahalanya lebih besar dibanding bersedekah.
Kenapa begitu? ya karena orang itu benar2 membutuhkan pinjaman...dan kalau kita memberi pinjaman tentu sangat meringankan bebannya. Sedangkan saat kita bersedekah kita tidak tahu apakah orang-orang yang menerima sedekah kita itu benar-benar membutuhkan atau tidak.

Tapi hal itu tidak menjadi pembenaran juga untuk meminjam uang/ harta kepada orang lain dengan seenaknya. Karena dalam hukum pinjam meminjam itu harus ada kejelasan...bahwa uang/ harta yang dipinjam harus dikembalikan dan jelas jangka waktunya dan...tentu saja tidak ada bunga yang harus dibayarkan.
Kasus yang sering terjadi, si pemberi pinjaman merasa segan untuk menagih karena sudah melewati batas tempo yang udah dijanjikan si peminjam uang/ harta itu belum dikembalikan. Lho kenapa harus segan...itu kan hak si pemberi pinjaman. Bahkan si peminjam harusnya berterima kasih karena sudah ditagih sehingga dia terbebas dari beban hutang saat dihisab di akhirat nanti. Jadi kalau kita menagih pinjaman kepada si peminjam...kita sudah membantunya untuk terlepas dari dosa yang harus dia tanggung karena tidak membayar hutang. Dan si peminjam wajib hukumnya menggembalikan uang/ harta yang dia pinjam...kecuali si peminjam sudah menyatakan bahwa dia mengikhlaskan pinjaman yang sudah dia berikan itu.

Tentu saja kita tetap harus mempertimbangkan kemampuan kita untuk memberi pinjaman kepada orang lain...jangan sampai memberi pinjaman sementara keluarga kita sendiri kekurangan. Jadi realistis aja. Dan gak usah sungkan untuk bilang tidak pada si peminjam apabila kita juga tidak mampu...apalagi kalau orang yang mau pinjam kita tidak kenal baik.
Kecuali kalau hartanya udah berlimpah ruah sih terserah aja mau minjamin ke siapa aja hehehe...
Tapiiiii ya itu kembali lagi ke individu masing-masing sih. Ini hanya sekedar opini dari seorang manusia biasa dengan segala kekurangannya yang bernama Ariana :)