Pertanyaannya....kenapa para lelaki itu (walaupun tidak semua lelaki) gak bisa ngeliat tembok atau semak nganggur trus dikencingin. Apa yang salah dengan tembok dan semak itu sihhhhh.
Kenapa kedua benda itu begitu menarik untuk dikencingin??? Alasan pastinya tanyakan kepada laki-laki yang sering atau pernah kencing di tembok pagar atau semak pinggir jalan.
Alasan-alasan laki-laki yang bisa aku pikirkan (mungkin ya karena aku bukan laki-laki):
- Kepraktisan, karena gak perlu nyari toilet
- Gratis, karena kalau kencing di toilet umum harus bayar paling nggak Rp 1000
- Kepepet, karena gak ada toilet yang bisa dipakai padahal air kencing dah hampir tumpah
Mungkin kasus dinding pagar dan semak-semak pinggir jalan bau pesing gak akan terjadi kalau:
- Para laki-laki itu mengerti ajaran agama (untuk yang muslim) bahwa kalau kencing dan alat kelaminnya tidak dibasuh itu najis, yang berarti untuk melakukan sholat dia harus membuka semua baju yang dipakai sebelumnya dan ganti dengan baju bersih karena ada kemungkinan bajunya kena percikan air kencing
- Cinta kebersihan --> kencing di sembarang tempat akan meninggalkan bau pesing yang bisa menganggu kenyamanan orang lain. Kalau mau, misal dalam perjalanan ke kantor trus pengen kencing, bisa aja sih berhenti di satu gedung perkantoran dan numpang kencing disitu atau di beberapa tempat yang menyediakan toilet umum....emang agak ribet sih tapi gak ada salahnya dilakukan
- Tersedia toilet umum yang mudah dijangkau, tapi balik lagi ke kesadaran masing-masing orang mau nggak untuk kencing di tempat semestinya.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar