Sejak kecil aku sudah diajari untuk melaksanakan sholat lima waktu. Walaupun karena jaman kecil dulu aku bandel banget sangat susah untuk mengajariku sholat dengan baik. Aku ingat, jaman kecil dulu yah usia-usia batita dan balita saat orang-orang sholat dan Bapak menjadi Imam-nya aku malah berjalan-jalan disela-sela orang yang melakukan Sholat di Masjid bahkan kadang aku naik keatas punggung Bapak yang tengah sujud. Bapak memegangiku dengan satu tangannya sementara beliau tetap melanjutkan sholatnya. Dulu aku gak suka pakai mukena, sukanya malah pakai sarung dan kopiah hehehe...
Seiring bertambahnya usiaku aku mulai sholat dengan mengenakan mukena dan tentu saja sholat di bagian khusus untuk perempuan. Setiap masuk waktu sholat dan aku tengah asyik menonton TV pasti oleh Bapak TV-nya langsung dimatikan terus ngajakin aku ikut sholat,"Ayo Nduk, kita sholat dulu. Nanti setelah sholat dilanjutin lagi nonton TV-nya." Ibuku juga sangat ketat soal sholat ini malah terkadang jauh lebih disiplin dalam mendidik anak dibanding Bapak. Ibu sangat keras kalau soal sholat.
Dulu jaman aku kecil dan ikut sholat berjama'ah di Masjid terkadang
aku suka heran dengan beberapa ibu-ibu yang selalu mengkapling tempat
sholat. Maksudku...mereka selalu maunya sholat di satu tempat itu misal
di sisi kiri paling depan atau sisi kanan paling depan, padahal
terkadang mereka datang terlambat. Dalam pikiranku waktu itu...bukankah
seharusnya yang datang ke Masjid paling awal yang mengisi shaf terdepan,
kalau datang belakangan dan maunya sholat di barisan terdepan kan
menganggu orang-orang lain yang sudah datang lebih awal. Terkadang
saking takutnya sama ibu tersebut ketika sholat sudah dimulai dan si ibu
belum datang...tidak ada yang berani menempatinya jadinya kan kosong.
Padahal kan shaf sholat itu harus dirapikan, yang shaf paling depan
harus diisi terlebih dahulu. Beberapa kali aku dengan cueknya menempati
shaf paling depan di tempat si ibu itu biasa sholat, kalau ada yang
negur aku bilang aja semua orang haknya sama dan aku kan yang datang
lebih awal dibanding si ibu itu.
Begitu aku lulus SMA
dan mulai kost untuk kuliah pesan kedua orang tuaku adalah,"Jangan
pernah meniggalkan sholat, sedang dimanapun dan dalam kondisi apapun."
Dan pesan itu selalu terpatri dalam otak dan hatiku. Sholat adalah tiang
agama, pondasi yang kuat untuk agama Islam. Ibaratnya sebuah rumah,
rumah itu akan mudah roboh apabila dibangung tanpa pondasi yang kuat.
Jadi sampai saat ini aku selalu berusaha menjalankan sholat lima waktu
dalam kondisi apapun dan dimanapun, bahkan saat aku tengah
terombang-ambing di tengah lautan. Sholat adalah hubunganku pribadi dengan Allah SWT...habluminallah...
Sholat merupakan tiang
agama Islam karena sholat itu bisa mencegah dari perbuatan keji
dan mungkar seperti yang difirmankan Allah SWT:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ
الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا
تَصْنَعُونَ (٤٥)
Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya
dari ibadat-ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al ‘Ankabuut: 45)
Maka barangsiapa yang benar dalam sholatnya akan membentengi dirinya dari berbuat keji dan kemungkaran.
Terkadang ada orang yang bilang, "Ah, si X itu sholatnya rajin tapi dia maksiat juga." "Si A itu sholatnya rajin tapi korupsi juga." Hmm kalau Anda berasumsi seperti itu berarti Anda tidak memahami makna dari sholat itu sendiri. Kalau Anda melihat seseorang itu sholat trus melakukan korupsi Anda harus melihat sudah benarkah sholat yang ditegakkan oleh orang tersebut?. Karena saat kita sholat, kita harus meluruhkan hati kita, pikiran kita semua kepada Allah SWT. Sholat itu harus ditegakkan dalam amalan dan perbuatan. Kan kita hanya melihat seseorang itu sholat misal seorang pejabat yang dituduh korupsi, kita hanya melihat dia sholat saat di televisi, diluar itu apakah kita tahu kualitas sholat dia bagaimana? benarkan dia selalu menegakkan sholat kita kan gak tahu kesehariannya. Itu adalah urusan antara dia dan Allah SWT. Tapi kalau kita melihat teman kita yang beragama Islam dan tidak sholat kita wajib mengingatkan dia untuk sholat, kalaupun dia tidak mau mengerjakan sholat kewajiban kita sudah gugur karena kita sudah berusaha mengingatkan dia. Tapi sebaiknya selalu berusaha mengingatkan teman kita yang lalai akan sholatnya.
Dulu saat aku masih berkantor di Jl. Thamrin di salah satu gedung perkantoran yang megah, saat makan siang aku turun ke lantai bawah (karena musholanya ada di basement) dengan membawa mukena. Saat di dalam lift aku diliatin terus sama seorang perempuan yang sangat cantik dan modis."
Si cantik: "Mau sholat ya?"
Aku: "Iya Mbak." (sambil tersenyum)
Si cantik: "Setiap hari sholat?"
Aku: "Iya Mbak." (sambil mengangguk)
Si cantik: "Lima waktu?"
Aku: (mengangguk)
Si cantik: "Hebat ya...aku belum...." (matanya menerawang)
Aku: (terdiam)
Si cantik: "Suatu saat nanti aku juga akan sholat."
Aku: "Aamiin..."
Kita tidak pernah tahu sampai berapa panjang umur kita. Sekarang sedang ngobrol trus tiba-tiba kita dipanggil oleh Yang Maha Kuasa...entah hari ini, besok, lusa, bulan depan, tahun depan...kita tidak pernah tahu batas usia kita. Jadi jangan menunda-nunda melakukan sholat lima waktu. Sholatlah kamu sebelum disholatkan.
Anda Islam?
Sudahkan Anda sholat?