November 30, 2014

Souvenir Siraman nuansa Purple

Sudah beberapa kali ada yang pesan souvenir siraman dengan tema warna tertentu. Nah kali ini ada pesanan dari Widiyanti untuk acara siramannya di Makassar nanti, Widiyanti minta souvenir siramannya bernuansa ungu alias purple. Isi dari paket souvenir siraman ini antara lain:
  • Handuk ukuran 30x30cm warna ungu
  • Bali Soap 100gr
  • Bath Salt 100gr
  • Lilin Bunga berwarna ungu
Paket souvenir siraman dikemas dalam keranjang rotan dan dibungkus lagi dengan kain tulle, terakhir diikat dengan pita satin warna ungu. Thank card-nya aku pilihin yang bernuansa ungu juga dan bergambar rose ungu.

  
Terima kasih Widiyanti atas pesanannya dan semoga puas dengan hasilnya. Semoga nanti acara siraman dan pernikahannya berjalan dengan lancar... Aamiin...

November 27, 2014

Wirausaha Sosial Mandiri

Hari ini tadi acaraku benar-benar full. Pagi hari aku diajakin Reni ke Crafina di Jakarta Convention Center. Kami nyampe JCC pukul 10.10 WIB dan langsung keliling di Hall A untuk melihat aneka kerajinan yang dipamerkan. Sempat berhenti di stand yang menjual aneka perhiasan dari mutiara, tertarik sama brosnya...tapi begitu nanya harga...alamak mahal euy :D

Trus jalan lagi dan mampir ke stand busana muslim, duh naksir sama salah satu gamisnya tapi ternyata harganya lumayan juga...pikir-pikir mendingan aku beli gamis di Thamrin City ya daripada di pameran kayak gini, selisih harganya lumayan banyak juga untuk jenis produk yang mirip.
Nah tadi juga sempat mampir ke stand scrap book...tertarik banget pengen beli tapi pengen keliling pameran dulu. Ternyata oh ternyata sampai pulang lupa gak mampir lagi ke stand scrap book...hadeuh...

Crafina ini diadakan di Hall A dan Hall B JCC Senayan. Kerajinan yang dipamerkan mulai dari aneka perhiasan, tas, baju muslim, batik, kipas, dan masih banyak lagi aneka kerajinan lainnya. Di Hall B kami sempat mampir ke salah satu stand yang menjual aneka inner jilbab dan kerudung, pemiliknya sangat cantik...tinggi, putih, langsing...dan mukanya kayak bule gitu. Nah disini Reni sempat didandani sama si Mbak yang cantik itu, Reni dipakein inner dan kerudung yang dimodifikasi, kata Reni inner dan kerudungnya enak banget dipakai...adem. Tapi kami gak belanja juga sih disini hehehe. Trus lanjut lagi jalan eh menemukan stand yang menjual kerudung yang aku cari dan harganya jauh lebih murah dibandingkan stand yang sebelumnya kami datangi, akhirnya aku beli 2.

 Tapi kami gak bisa berlama-lama di JCC karena aku ada acara lain dan Reni juga harus menjemput anaknya dari sekolah. Setelah makan siang di Bakso Lapangan Tembak Senayan kami langsung pulang. Aku masih pengen balik ke Crafina...pengen beli bahan-bahan scrap book :)

Jam 14.30 WIB aku berangkat ke acara sosialisasi Wirausaha Sosial Mandiri di Gedung Mandiri Inkubator di daerah Blok M. Acaranya sendiri dimulai pukul 15.30 WIB dengan beberapa Narasumber, diantaranya para pemenang WSM tahun-tahun sebelumnya. Menarik sekali mendengarkan pemaparan para Narasumber tersebut, mereka menceritakan bagaimana perjuangan mereka dalam menggerakkan roda ekonomi di sebuah desa yang terpencil dan para tahanan wanita.

Menurutku para Narasumber ini adalah orang-orang yang hebat, orang-orang yang mempunyai hati yang penuh welas asih...mau memikirkan bagaimana nasib orang lain dan membantu roda perekonomian orang lain yang sebelumnya mereka tidak kenal sama sekali...salut...
Semoga semakin banyak orang baik di negara Indonesia tercinta ini. Orang yang tidak hanya memikirkan nasib dirinya sendiri, keluarganya dan kelompoknya...tapi juga memikirkan nasib orang lain yang sebelumnya sama sekali tidak dikenal.

 Aku senang datang ke acara sosialisasi WSM di Mandiri Inkubator ini, selain menginspirasi juga memberikan service yang luar biasa kepada para peserta...acara ini free (dengan melakukan reservasi sebelumnya), begitu datang setiap peserta dikasih snack yang lezat dan mengenyangkan, dikasih materi yang menginspirasi, ada door prize, dikasih makan malam yang yummy dan goodie bag. Menyenangkan bukan?


 Semoga semakin banyak perusahaan besar yang peduli dengan pengembangan wirausaha di negara kita tercinta ini, supaya Indonesia bisa tumbuh sebagai negara besar yang mempunyai banyak wirausaha yang bisa membantu pertumbuhan ekonomi, bisa mencetak wirausaha yang bisa memperkerjakan banyak orang... Aamiin...

November 25, 2014

Souvenir Siraman Seruni

Souvenir Siraman pesanan Seruni sudah diambil beberapa hari yanTerig lalu. Seruni pesan paket souvenir siraman yang berisi handuk ukuran 23x23cm, Bali Soap 40gr, bath Salt 100gr dan Lilin Bunga. Packaging yang tadinya kotak mika diubah menjadi keranjang rotan dan kain tulle yang diikat pita satin.
Tema yang dipakai Seruni untuk souvenir siramannya adalah warna hijau. Terima kasih Seruni atas pesanannya dan semoga semua prosesi acara pernikahannya nanti berjalan dengan lancar ya :)


 Sementara Sis MeyMey pesan Olaf Frozen Towel untuk acara ulang tahun putrinya yang ke-5 tahun. Packagingnya menggunakan tabung mika diameter 8cm tinggi 16cm. Sementara thank card-nya dicetak langsung di kertas yang menjadi background dari Olaf Frozen Towel dan dimasukkan kedalam tabung mika, ada 2 sisi gambar di bagian dalam dan di bagian luar. Terima kasih Sist MeyMey untuk pesanannya :)

November 20, 2014

Women's Talk a Touch of Beauty

Tadi malam aku ikut Talk Show dengan tema Women's Talk a touch of beauty, Mom & Career yang diadakan oleh Liputan 6 & XL yang bertempat di Senayan City. Aku datang pukul 18.15 WIB, jalanan agak macet karena berangkat abis jam pulang kantor dan cuaca hujan pula. 

Acara diadakan di XL Xplor di lantai 4 Senayan City. Begitu aku nyampe tempat acara udah ada sebagian peserta yang datang. Begitu datang aku registrasi dan langsung dikasih sekotak menu makan malam dan goodie bag. Setelah memilih tempat duduk dan menaruk barang bawaan aku langsung menuju photo booth untuk narsis dulu tentunya hehehe.... Disana disediakan berbagai tulisan yang bisa dipakai sebagai properti narsis dan fotografer yang siap mengabadikan kenarsisan kita, hasil fotonya langsung dicetak dan boleh diambil free.


 Talk Show dimulai pukul 19.00 WIB. Narasumbernya ada dua orang yaitu Ibu Alifa (GM XL) dan Dian Ayu (Artis, Presenter & Anchor). Sesuai dengan tema Talk Show ini membahas bagaimana sih seorang ibu yang bekerja dalam membagi waktunya untuk keluarga. Oya peserta dalam Talk Show ini tidak semua ibu-ibu yang sudah punya keluarga lho, banyak yang belum menikah (pria dan wanita), ada bapak-bapak juga.

Ibu Alifa menceritakan bagaimana cara beliau mendidik anak-anaknya yang mulai beranjak remaja, sejak anak-anak kecil Ibu Alifa sudah biasa bersikap terbuka dengan anak-anaknya, selalu ada komitmen diantara mereka. Beliau sebagai Ibu selalu berusaha komit dengan janji-janjinya kepada anak-anak dan anak-anak pun harus komit dengan janji yang sudah mereka ucapkan. Aku suka melihat sosok Ibu Alifa ini, sosok wanita karir yang sukses dan sukses pula mendidik anak-anaknya. Gayanya santun dan elegan :)
Dian Ayu juga menceritakan bagaimana membagi waktu antara karir dan keluarga. Bagaimana dia begitu bersyukur mempunyai suami (Omesh) yang begitu penuh pengertian dan mempunyai seorang pengasuh anak yang begitu cakap dan sangat dapat dipercaya sehingga saat meninggalkan anak untuk bekerja dia merasa lebih aman. 


 Acara berakhir pukul 20.15 WIB. Aku bergegas pulang karena takut hujan lagi dan semakin macet. Tapi ternyata Sudirman arah ke Benhil lancar. Nah yang bikin degdegan aku tidak menemukan kunci rumah di tasku...duhhh...masa jatuh lagi sih??? Dan ternyata kunci masih menggantung dengan manis di pintu. Alhamdulillah aman...hanya rak sepatuku yang berantakan akibat ulah 2 kucing kecil yang kesal karena terlambat dikasih makan hehehe...

November 14, 2014

Vaksin Meningitis & Vaksin Influenza

Berhubung tahun depan ada rencana untuk pergi Umrah jadi aku harus ikut vaksin meningitis dulu karena hal ini merupakan salah satu syarat untuk mengajukan visa ke Kedutaan Arab Saudi. Vaksin Meningitis merupakan pencegahan terhadap penyakir radang selaput otak. Penyakit meningitis ini cepat sekali menular dan saat pergi Umrah atau Haji kita kan pasti berbaur dengan berbagai Jamaah dari banyak negara lain jadi resiko tertular meningitis ini sangat tinggi. Oya vaksin meningitis harus dilakukan minimal 14 hari sebelum pergi umrah.

Mulailah aku browsing mencari informasi dimana aku bisa ikut vaksin meningitis. Hasil browsing ada beberapa tempat di Jakarta yang menyediakan vaksin meningitis yaitu:
  1. Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta, lokasinya berada di area perkantoran Bandara telpon 021 5502277, kalau naik Bus Damri bisa bilang sama sopirnya untuk turun di KKP. Pelayanan vaksin hari Senin-Jum"at pukul 07.00 - 14.00 WIB
  2. Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Halim Perdana Kusuma, lokasinya berada di Divisi Teknik yang berada di dalam area Bandara Halim, dari gerbang masuk Bandara sekitar 150 meter berada di kiri jalan, telpon 021 8000166. Pelayanan vaksin hari Senin - Jum'at pukul 07.00 - 14.00 WIB
  3. Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok telpon 021 43931045, pelayanan vaksin dari hari Senin-Jum'at pukul 07.00 - 14.00 WIB
  4. Garuda Sentra Medika Kemayoran yang berlokasi di JL. Angkasa Blok.B15 Kav.1 Kemayoran Jakarta Pusat (hanya ada di hari Sabtu dengan perjanjian sebelumnya) Telpon 021 4241000, 021 68899193
  5. 4241000
    4241000
    4241000
    Wisma Haji dan Umrah yang beralamat di Jl. Mampang Prapatan no.88, Jakarta Selatan. Suntik vaksin meningitis dilakukan hari Sabtu, jam 09.00 – 12.00 WIB
Aku memutuskan untuk suntik vaksin meningitis di Bandara Halim Perdana Kusuma karena alasan yang paling dekat dengan tempat tinggalku dan karena hari Sabtu aku ada acara jadi gak bisa ke Mampang. Nah hari Selasa kemarin aku udah semangat banget nih pergi ke Bandara Halim, aku nyampe jam 08.30 WIB. Begitu turun dari taksi aku langsung bengong ngeliat begitu panjang antrian orang-orang disana. Trus tanya ke seorang Bapak-Bapak dimana tempat daftar vaksin...kata si Bapak itu formulir pendaftaran untuk hari itu udah habis sejak pukul 07.30 WIB karena dalam sehari memang hanya melayani 300 orang...hiks hiks hiks...
Uh sia-sia deh hari ini usahaku untuk ikut vaksin meningitis gara-gara kesiangan datang. Akhirnya setelah duduk-duduk sebentar di Bandara kemudian aku memutuskan untuk pulang.


 Hari Rabu aku kembali ke Bandara Halim Perdana Kusuma, kali ini aku berangkat lebih pagi dan nyampe pukul 06.30 WIB. Info yang aku baca di internet kalau pelayanan mulai dibuka pukul 07.00 WIB. Tapi ternyata jauh sebelum pukul 07.00 orang-orang udah antri dan mengumpulkan fotocopy pasport atau fotocopy KTP untuk mengambil nomor antrian....dueeenngggg....trus aku dapat nomor antrian berapa???? Setelah menunggu cukup lama nomor antrian mulai dibagikan dan aku mendapat antrian nomor 118. Kalau mau ambil nomor antrian begitu sampai di Gedung Divisi Teknik masuk aja lewat jalan kecil di samping gedung karena lokasi pendaftarannya berada di bagian belakang gedung.

  
Aku duduk manis di kursi yang sudah disediakan untuk para peserta vaksin. Untungnya aku membawa buku bacaan, jadi bisa baca buku selagi menunggu antrian. Thanks to Mbak Trinity yang sudah menulis buku sedemikian menarik sehingga aku gak bosan menunggu antrian :)

 Giliranku untuk masuk ke ruang vaksinasi datang setelah aku menunggu selama 1 jam. Di dalam ruangan vaksinasi ini ada 3 dokter yang melayani vaksinasi. Selain vaksin meningitis aku juga ambil vaksin influenza. Fyi saat disuntik untuk vaksin meningitis gak berasa di kulit tapi begitu disuntik untuk vaksin influenza lebih maknyuzzz rasanya...ternyata spuitnya lebih gede...dan seperti biasa aku gak mau melihat jarum saat disuntik, ntar kalau ngeliatin bisa-bisa batal divaksin gara-gara tegang huehehehehe....

Selesai divaksin, aku menuju ke ruangan sebelah untuk melakukan pembayaran. Biaya vaksin:
  • Vaksin Meningitis Rp 305.000
  • Vaksin Influenza Rp 170.000
Vaksin yang wajib dilakukan hanya vaksin meningitis sementara untuk vaksin influenza merupakan opsi pilihan, bisa dilakukan bisa tidak. Selesai melakukan pembayaran tinggal menunggu kartu jadi. Kartunya disebut International Certificate of Vaccination or Prophylaxis dan warnanya kuning maka untuk sederhananya disebut Kartu Kuning :)

Oya syarat untuk ikut vaksin meningitis ini antara lain membawa:
  1. Fotocopy pasport yang masih berlaku, khusus untuk Umrah Pemerintah Arab Saudi mewajibkan Jamaah menggunakan 3 kata untuk namanya. Jadi kalau namanya hanya 2 kata bisa ditambahkan nama Bapak, kalau hanya 1 kata bisa ditambahkan nama Bapak dan Kakek (dari pihak Bapak), penambahan nama ini bisa diurus di kantor imigrasi. Sementara untuk Jamaah yang belum memiliki passport bisa menggunakan fotocopy KTP.
  2. Foto berwarna 4x6 1 lembar. Oya saat bikin foto di Benhil aku kaget lho saat bayarnya, untuk biaya foto sih Rp 65.000 (wajarlah) tapi masa untuk cetak foto 3x4 biayanya Rp 6.000/lembar dan 4x6 Rp 7.500/lembar...masa khusus untuk foto umrah dimahalin sih??? Kalau iya kurang ajar banget tuh. Padahal cetak foto ukuran 4R Rp 2.500/lembar. Jadi total biaya yang harus aku keluarkan untuk bikin pasphoto adalah Rp 210.000 karena untuk foto 3x4 dan 4x6 aku cetak masing-masing 10 lembar. Ya gitu deh kalau gak nanya-nanya dulu harganya jadi agak shock :D
Total waktu yang aku butuhin untuk bikin Kartu Kuning ini dari ambil nomor antrian sampai kartu jadi adalah 3,5 jam...lumayan lama memang tapi gak apa-apa yang penting sekarang udah punya Kartu Kuning.Kartu Kuning ini berlaku selama 2 tahun, karena masa vaksin meningitis efektifnya memang hanya 2 tahun sementara untuk vaksin influenza berlaku selama 1 tahun.


Yes urusan suntik vaksin udah kelar dan saatnya pulang. Jalan ke ujung Terminal kedatangan Halim Perdana Kusuma, karena memang taksi-taksi ada disana. Pilih salah satu taksi dan meluncurlah aku ke Benhil, dan setelah beberapa saat aku baru menyadari kalau si Bapak Sopir yang sedang bekerja ini memiliki aroma tubuh yang kurang sedap...hadeuuuhhhh...mana lupa gak bawa tisyu basah...alhasil selama perjalanan kerudungku berfungsi sebagai masker darurat. Sebenarnya pengen turun dan ganti taksi tapi gak enak hati sama si Bapak Sopir ini. Seharusnya tuh pihak perusahaan taksi memperhatikan soal bau badan para sopirnya ini, kan bau badan ini pasti menganggu kenyamanan penumpang. Jadi semua sopir taksi itu harus bersih dan wangi, yah minimal tidak bau lah...

Dan begitu cerita ke temen-temenku soal insiden bau itu mereka malah ngakak dengan suksesnya tanpa ada rasa empati sama sekali...huh...

November 09, 2014

Dian & Michael Wedding

Kemarin malam aku datang ke acara resepsi pernikahannya mantan temen kantor dulu...Dian & Michael. Acaranya diadakan di Menara Multimedia jam 19.00 - 21.00 WIB. Aku berangkat jam 18.45 dari rumah di tengan rintik gerimis hujan....deuuu...mendungnya seharian tapi baru ujannya kok ya pas jadwalnya pergi kondangan.

Sesampai di Menara Multimedia sedang berlangsung seremoni seperti bersulang, memotong kue pengantin dll. Saat aku celingak celinguk nyari orang yang aku kenal tiba-tiba aku melihat Yustin...aahhh senangnya bisa ketemu Yustin lagi setelah hampir setahun gak ketemu...kangeeeennnn.....
Aih Yustin tambah montok aja huehuehue...
Kami memutuskan untuk bersalaman dengan pengantin dulu sebelum menikmati hidangan yang sudah disediakan. Dian bak putri dalam dongeng aja...pakai gaun putih berekor panjang dan memakai tiara diatas rambutnya yang tergerai...cantiknyaaaaa....


 Selesai salaman dengan Dian & Michael, aku dan Yustin langsung menuju stand kambing guling...harus ini...biasanya menu ini paling cepet habis hehehe. Abis itu aku mencicipi zuppa soup trus lanjut menuju meja buffet. Ada Bakwan Malang, Nasi Bali dan beberapa hidangan lain tapi sayang perutku udah penuh sesak.

Di acara pernikahan Dian ini aku bisa ketemuan lagi dengan temen-temen kantor setelah sekian bulan tidak ketemu...senengnyaaaaa...dan seperti biasa acara foto-foto gak ketinggalan :D


Semoga Dian dan Michael bisa membina keluarga bahagia selamanya dan cepat dikaruniai momongan... Aamiin...

November 07, 2014

Olaf Frozen Towel

Dari dua minggu lalu Bintari temen kuliahku bilang mau pesen souvenir towel untuk acara ulang tahun anaknya, nah masalahnya tema ultahnya adalah Frozen dan dia minta bentuk Olaf Frozen. Aku sebelumnya belum pernah bikin bentuk Olaf Frozen. Jadi pesanan Bintari kali ini adalah trial and error hehehe...
Olaf Frozen Towel ini dibuat dari handuk putih ukuran 30x30cm dan packingnya menggunakan tabung mika diameter 8cm dan tinggi 16cm. Kalau di souvenir sebelum-sebelumnya aku hanya mengunakan teknik ikat, untuk bentuk Olaf Frozen ini di beberapa bagian harus dijahit tangan biar terlihat lebih rapi...otomatis waktu pengerjaannya lebih lama.

  
Selain bentuk Olaf Frozen, Bintari juga pesen Tart Towel dengan tema Frozen. Nah untuk pesenannya yang ini sih tidak ada masalah sama sekali. Tart Towel ini terbuat dari handuk mandi dewasa ukuran 70x140cm, toppingnya menggunakan Big Strawberry Artificial dan dipacking dalam kotak mika beralaskan karton emas ukuran 22x22x15cm.


 Terima kasih Bintari atas pesanannya. Happy Birthday Beta...semoga tumbuh menjadi anak yang sholeha, cerdas, sehat dan cantik seperti Mama Bintari :)

Setelah pesanan Bintari selesai aku langsung mengerjakan pesanan Gracia dari Samarinda. Gracia pesan doggie towel sebagai pelengkap parcel jadi tidak pakai packaging. Biasanya untuk doggie towel dari handuk ukuran 30x30cm ini memakai packing tabung mika diameter 8cm dan tinggi 10cm.
Terima kasih Gracia atas pesanannya dan ditunggu pesanan-pesanan berikutnya :)

Pantai-Pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta

Pada hari ke-3 aku di Yogyakarta aku dan saudara-saudaraku pergi ke pantai-pantai di daerah Gunung Kidul. Kami berangkat jam 05.00 WIB dari rumah dengan menggunakan mobil. Tujuan pertama adalah ke Pantai Indrayanti yang sedang ngehits itu, penasaran juga kayak apa sih Pantai yang sering disebut-sebut indah ini.

Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam...mungkin karena masih pagi jadi jalanan relatif lancar. Oya biaya masuk ke area pantai-pantai ini adalah Rp 9.500/orang sedangkan biaya parkir mobil adalah Rp 5.000/pantai/mobil. Begitu sampai di Pantai Indrayanti ternyata pantai udah penuh dengan pengunjung. Pantai Indrayanti ini berpasir putih dengan ombak yang lumayan besar dan diapit dengan bukit karang disisi kanan dan kirinya. Sayang sekali pantai ini mulai terlihat kotor, aku lihat banyak sampah berserakan di pasir putihnya. Ternyata sebagian pengunjung pantai tidak bisa menjaga kebersihan pantai...aku melihat ada yang membuang bungkus ice cream sembarangan....miris....kapan ya bangsa ini bisa disiplin untuk membuang sampah di tempat sampah, bukan menganggap semua tanah yang dilewati adalah tempat sampah :(


Setelah puas menikmati Pantai Indrayanti kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Sundak. Di Pantai Sundak pengunjungnya tidak seramai di Indrayanti. Karakter pasir pantainya masih sama, karakter ombaknya juga sama dengan Pantai Indrayanti. Kami tidak begitu lama di Pantai Sundak, setelah berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan lagi. Gak berapa lama ada jalan masuk ke salah satu pantai lagi...ternyata oh ternyata ini masih Pantai Sundak, garis pantainya memang lumayan panjang. Karena sebelumnya kami udah menyusuri Pantai Sundak akhirnya kami memutuskan untuk menaiki bukit batu karang yang ada di tepi Pantai Sundak. Pemandangan dari bukit batu karang ini sungguh luar biasa indah. Angin menerpa wajah kami dengan keras. Di puncak bukit ini ada bangunan yang bisa dipakai untuk berteduh.


 Saat tengah menikmati pemandangan dari bukit batu karang ini kami dikejutkan dengan pemandangan yang luar biasa indah dari pantai yang berada di balik bukit batu karang ini. Pasir pantai itu sungguh sangat bersih dan garis pantainya pun juga menawan. Kami memutuskan untuk menuruni bukit batu karang ke arah pantai tersebut. Pantai indah itu ternyata bernama Pantai Ngandong. Pasirnya sungguh lembut dan sangat bersih, ombaknya tenang mungkin karena ombak sudah dipecah oleh bukit batu karang disisi-sisi pantai dan karang besar yang berdiri kokoh di laut.


Menurutku Pantai Ngandong ini gak kalah indahnya dengan pantai-pantai berpasir putih di Bali...sungguh sangat indah. Pengunjungnya juga sedikit apabila dibandingkan pantai-pantai yang aku kunjungi sebelumnya, mungkin karena lokasinya yang terlindung jadibelum banyak orang yang tahu dengan keberadaan Pantai Ngandong ini. Kami sangat betah berada di Pantai Ngandong ini dan memutuskan untuk menikmati pantai lebih lama lagi, kami menikmati kelapa muda di warung pinggir pantai dengan duduk di bangku kayu yang tertutup atap sirap....huaaaahhhhh nikmatnyaaaaaa.....


Setelah puas menikmati Pantai Ngandong ini kami kembali ke parkiran untuk meneruskan perjalanan. Tujuan kali ini adalah ke Pantai Krakal,  kami tidak begitu lama berada di pantai ini karena hari juga semakin panas dan perut mulai protes minta diisi. Perjalanan selanjutnya adalah ke Pantai Kukup. Kami Sholat Dhuhur dan makan siang di Kukup. Selesai makan siang barulah kami berjalan ke arah pantai. Karakter Pantai Kukup ini adalah berbatu-batu, jadi pantainya berupa hamparan batu dengan cekungan-cekungan yang berisi air. Terkadang kita bisa melihat ikan-ikan kecil yang berenang di cekungan berisi air itu, aku juga sempat melihat gurita kecil yang menyusup kedalam cekungan....nah diantara cekungan-cekungan batu itu banyak terdapat bulu babi, hati-hati lho jangan sampai tertusuk bulu babi. Aku udah dua kali merasakan "belaian" bulu babi yaitu saat di Karimunjawa dan di Belitung....rasanya sedaaaaappppp....nyeri-nyeri gimana gitu :D

Bulu Babi

Puas berfoto-foto di Pantai Kukup kami beranjak ke arah parkiran. Sebelum pulang kami membeli beberapa produk laut yang sudah dimasak, banyak kios-kios yang menjual makanan hasil laut ini...rata-rata sih digoreng tepung ada udang goreng tepung, rumput laut goreng tepung, aneka ikan goreng tepung, cumi goreng tepung dll.
Tadinya pengen ke Pantai Baron (dulu udah pernah sih kesini)....tapi kami membatalkannya, kenapa? karena ngeluiat parkirannya yang udah penuh dengan bus-bus besar...berasa lewat depan terminal. Udah terbayang betapa penuhnya pantai dengan manusia. Jadi kami memutuskan ke arah pantai-pantai lain.


Nah sama drivernya diajak ke Pantai Ngrenehan yang jarangnya kurang lebih 12 km dari Pantai Baron ini. Sepanjang jalan ke arah Pantai Ngrenehan banyak sawah terasering dan pembatasnya itu dibuat dari tumpukan batu karang...bagus juga lho, tampak rapi dan keren :)
30 menit kemudian kami sampai di Pantai Ngrenehan, Pantai ini dipenuhi oleh batu-batu besar yang mengapit sisi kanan kirinya. Pantainya sempit dan ombaknya sangat tenang karena memang pantai ini berada di cekungan. Kami tidak begitu lama berada di Pantai Ngrenehan, trus sama drivernya diajak ke Pantai Nguyahan dan...eng duh lupa nama pantai satunya lagi. Tapi kami memutuskan untuk tidak turun dari mobil, mengingat hari sudah sangat siang dan kami harus segera kembali ke Yogyakarta karena adikku harus kembali ke Jatim sore hari naik kereta api.


Perjalanan dari pantai diliputi suasana hening karena udah pada ngantuk...jadi tidur satu per satu kecuali drivernya hehehe....
Akhirnya sampai juga di Yogyakarta...Alhamdulillah...

November 02, 2014

Candi Prambanan

Masih di hari yang sama dengan kunjungan ke Candi Borobudur, siangnya aku dan adikku memutuskan untuk pergi ke Candi Prambanan yang lokasinya berada di perbatasan antara wilayah Yogyakarta dan Klaten. Kami naik Trans Yogya dari Halte Janti ke arah Prambanan. Naik Trans Yogya cukup dengan membayar Rp 3.000/orang kami sudah sampai di Prambanan. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit saja. Dari Terminal Prambanan aku dan adikku memutuskan untuk berjalan kaki saja ke Candi Prambanan. Tapi ternyata cukup jauh juga ya....siang terik dan berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 km itu berasa juga hehehe...

Kami sampai di lokasi Candi Prambanan sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu matahari masih sangat terik. Tapi untuk pengunjung yang tetap mau mengunjungi candi di siang yang terik banyak yang menyewakan payung, cukup membayar Rp 5.000/payung. Aku sih memutuskan duduk-duduk di tempat yang teduh dulu, males juga kalau harus ke candi di siang yang terik. Aku dan adikku baru masuk ke area Candi Prambanan pada pukul 14.30 WIB karena saat itu cuaca sudah agak teduh. Biaya masuk ke Candi Prambanan sama dengan biaya masuk ke Candi Borobudur yaitu Rp 30.000/orang (untuk wisatawan domestik). Disana disediakan juga paket tour Candi Prambanan & Candi Boko dengan biaya Rp 45.000/orang.

  
Nah karena siang hari menjelang sore jadi Candi Prambanan lumayan penuh dengan pengunjung. Ada beberapa bangunan candi di area Candi Prambanan ini, bangunan candi yang paling besar adalah Candi Syiwa yang saat itu ditutup untuk pengunjung karena sedang ada perbaikan. Aku dan adikku naik ke salah satu bangunan candi....dan tentu saja tujuannya hanya untuk foto-foto hehehe... Kami tidak menaiki semua bangunan candi karena begitu penuhnya pengunjung. Ruang-ruang di candi-candi yang ada di Prambanan ini memang sempit, tidak selega Candi Borobudur.


 Jadi kami lebih banyak berfoto-foto di pelataran candi. Nah lagi asyik-asyiknya berfoto-foto itu tiba-tiba ada seorang cewek bule yang nyaris pingsan...mungkin dia tidak tahan dengan cuaca yang memang sangat terik saat itu. Cewek bule itu berdua dengan temannya yang juga cewek, tapi yang nolongin saat itu justru anak sekolah/kuliah orang Indonesia. Cewek bule itu dibawa ke tempat yang agak teduh trus ada ibu-ibu pengunjung yang mengolesi badan cewek itu dengan minyak angin. Trus security yang ada di lokasi memanggil ambulance untuk mengevakuasi cewek bule tersebut. Mungkin cewek bule itu darah rendah kali ya, jadi gak tahan dengan sinar matahari yang menyengat. Aku aja kalau pergi ke tempat yang panas selalu sedia payung, topi, air mineral dan panadol extra untuk jaga-jaga.


 Aku dan adikku menuju ke pelataran belakang Candi Prambanan, disana ada beberapa kursi yang bisa dipakai untuk sejenak mengistirahatkan kaki yang pegal. Kami memang sengaja menunggu sampai matahari turun supaya bisa dapat foto sunset di Prambanan.
Dan seperti biasa...adikku gak tahan kalau ngeliat sapu lidi bertangkai yang nganggur. Mau nyapu??? oh bukan. Sapunya buat properti foto levitasi (foto yang terlihat melayang itu lho). Adikku ini memang spesialis model levitasi...gampang ambil foto dia secara levitasi mungkin karena badannya yang ramping itu ya jadi lebih lama bisa bertahan melayang di udara hahahaha...

Levitasi
Sunset di Prambanan
 Hari semakin sore dan pengunjung Candi Prambanan juga semakin berkurang. Kami memutuskan untuk pulang ke Yogyakarta...tentu saja dengan naik Trans Yogya lagi. Tapi sebelum pulang ke rumah Om, kami memutuskan untuk jalan-jalan sebentar ke Mirota Kampus untuk belanja beberapa camilan buat persiapan ke pantai, ke Karita untuk window shopping dan sebelum pulang mampir makan di Bakso Granat Pedazzz...yang ternyata memang sangat pedaaaaasssssss.....huah huah huah....

Sampai di rumah pintu pagar udah terkunci, pencet bel bolak-balik kok gak ada yang bukain juga. Telpon sepupuku ternyata dia nginep di rumah mertuanya...akhirnya sepupuku telpon ke telpon rumah untuk membangunkan Mbak Murni. Gak berapa lama Mbak Murni tergopoh-gopoh membukakan pintu pagar. Maaf ya Mbak Murni sudah membangunkanmu dari mimpi indah...padahal kan baru jam 21.30 belum malam lho Mbak kok udah mimpi aja hehehe...
Mandi...abis itu disuruh makan ama Mbak Murni...wuahhhhh udah gak muat Mbak perutku...maaf ya dan terima kasih udah nyediain makan malam :)

Candi Borobudur

Weekend minggu lalu aku ke Borobudur bersama dengan keluarga. Kami berangkat dari Yogyakarta sekitar pukul 03.30 WIB, jalanan tentu saja masih begitu sepi. Sekitar pukul 04.45 kami sampai di lokasi Candi Borobudur. Saat itu pintu masuk ke lokasi parkiran Candi Borobudur masih digembok...emmm...jadi bingung mau parkir dimana. Trus ada tukang ojek yang menawarkan kami supaya bisa parkir lebih dekat dengan pintu masuk ke Candi Borobudur dengan imbalan Rp 10.000. Mobil berjalan memutar mengitari area parkiran...ternyata oh ternyata cuma memutar sedikit dari lokasi pertama kali kami berhenti. Tujuan pertama begitu parkir adalah mencari toilet dan mushola.

Selesai sholat kami menuju ke lokasi parkiran lagi...saat itu pukul 05.00, sekitar pintu masuk ke Candi Borobudur masih begitu sepi. Ada beberapa rombongan yang duduk-duduk di area parkiran dan mereka asyik menyantap bekal makanan dan minuman hangat yang mereka bawa sendiri. Sementara kami yang tidak siap dengan bekal makanan berat ya hanya menatap dengan iri...duh...lapeeeerrrrr....perut hanya terganjal beberapa keping biskuit. Jadi...buat yang berniat datang ke Candi Borobudur pagi-pagi harus siap dengan bekal makanan dan minuman sendiri, karena para pedagang makanan belum ada yang buka lapak.

Pintu masuk Candi Borobudur dibuka pukul 06.00 WIB. Biaya masuk untuk wisatawan domestik adalah Rp 30.000/orang, kalau biaya masuk untuk wisatawan asing aku kurang tahu karena lokasi loketnya terpisah agak jauh. Hmm...udara begitu segar dan kalau pagi cuaca masih terasa agak dingin. Kalau datang ke Candi Borobudur enakan pagi-pagi kayak gini karena selain udara masih segar, matahari belum terik...pengunjungnya juga masih sedikit jadi kalau mau foto-foto bisa dapat lokasi yang sepi :)

  
Candi Borobudur terletak di bukit jadi kami harus menaiki sederetan anak tangga. Sebenarnya sebelum ini aku udah dua kali ke Borobudur yaitu saat kelas 6 SD dan kelas 3 SMP untuk acara Study Tour. Nah saat bertahun-tahun kuliah di Yogya malah sama sekali belum pernah ke Borobudur hehehe...
Kalau soal sejarah Cando Borobudur dan kisah-kisah di relief candi jangan tanya ke aku deh...karena aku kurang tertarik dengan hal itu. Jadi kalau ke Candi itu ya hanya untuk foto-foto hahahaha. Kalau mau cari info mendetail soal Candi Borobudur bisa googling ;)


Beberapa peraturan di lingkungan Candi Borobudur ini antara lain:
  1. Dilarang merokok
  2. Dilarang mengotori area Candi
  3. Dilarang duduk di atas candi, dilarang memanjat stupa, dilarang menyentuh relief di dinding candi
  4. Dilarang memasukkan tangan ke dalam stupa dengan tujuan menyentuh patung yang ada didalamnya.
  5. Dilarang makan di area candi
  6. Sebelum memasuki candi pengunjung diwajibkan memakai kain batik yang sudah disediakan dan kain dikembalikan saat turun dari candi
Seingatku itu beberapa aturan yang harus ditaati pengunjung, mungkin ada beberapa aturan lain tapi aku lupa. Yah walaupun masih banyak pengunjung yang tidak taat aturan sih, di beberapa lokasi di dalam candi sudah ada peringatan dilarang duduk tapi ternyata masih banyak pengunjung yang duduk di lokasi tersebut...malahan duduk didepan tulisan peringatan dilarang duduk....hadeuh...
Security yang bertugas harus berkali-kali mengingatkan pengunjung yang membandel tersebut, kalau aku perhatikan wisatawan asing sangat taat dengan peraturan yang ada sementara justru wisatawan domestik yang begitu sulit mentaati peraturan. Rupanya tingkat kedisiplinan masyarakat Indonesia itu sudah sedemikian parahnya :(


Setelah puas mengelilingi Candi Borobudur dan puas bernarsis-narsis di candi kami memutuskan untuk turun dan kembali ke parkiran untuk pulang kembali ke Yogyakarta. Kami turun dari candi sekitar pukul 08.15 WIB dan saat itu jumlah pengunjung semakin membludak karena hari Sabtu kemarin kan bertepatan dengan 1 Muharram sehingga anak-anak sekolah libur. Kalau ramai banget kayak gitu udah gak nyaman lagi berkeliling candi karena susah untuk berjalan saking berjubelnya pengunjung dan semakin siang matahari semakin bersinar dengan teriknya.

Yeah saatnya kembali ke Yogyakarta. Sebenarnya kalau jalan sendiri abis dari Borobudur aku pasti langsung menuju ke Merapi dan sorenya ke Candi Prambanan. Tapi berhubung jalan sama saudara jadi harus banyak kompromi hehehe...