November 28, 2013

Ketika Dokter mogok praktek...

Kemarin seluruh Indonesia dihebohkan adanya aksi dokter-dokter yang mogok praktek karena katanya mau menuntut keadilan dan rasa solidaritas untuk 3 orang dokter di Manado yang oleh MA divonis bersalah karena salah satu pasien yang mereka operasi meninggal dunia dan ketiga dokter itu dijatuhi vonis 10 bulan kurungan penjara.

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyerukan para dokter untuk melakukan aksi solidaritas dan secara beramai-ramai menuntut dikabulkannya Peninjauan Kembali (PK) atas ketiga dokter yang sudah divonis bersalah oleh MA. Para dokter itu beralasan kalau ketiga dokter ini divonis bersalah karena operasi yang mereka lakukan menyebabkan pasien meninggal dunia, maka kalau terjadi lagi kejadian serupa dokter-dokter lain juga bisa divonis bersalah dan dipidana padahal itu semata-mata merupakan resiko dari sebuah operasi.

Hmm...aku yang cuma orang awam ini jadi bingung. Bingung kenapa profesi dokter yang begitu mulia mesti dicoreng dengan bentuk dokter seluruh Indonesia berdemo, walaupun temanku yang dokter gak ikutan demo dan lebih memilih tetap melayani pasien. Ada beberapa Rumah Sakit yang para dokternya tetap menjalankan tugas seperti biasa, mereka hanya menggenakan pita hitam di lengan sebagai tanda solidaritas. Dan aku lebih setuju dengan para dokter yang lebih memilih untuk tetap melayani pasien dibanding beramai-ramai turun ke jalan untuk berdemo.

Menurut pengamatan mata awamku....sejauh ini baru kasus ini yang sampai menyebabkan dokter dipidana sehubungan dengan kematian pasiennya. Banyak sekali kasus yang lain dan kasusnya menguap begitu saja. Menjadi dokter itu memang tugas yang sangat mulia, tapi dokter seperti juga profesi yang lain...tetaplah manusia biasa yang bisa saja berbuat kesalahan, jadi kalau yang salah harus mendapatkan hukuman biar adil. Tapi entahlah...aku agak bingung dengan kasus-kasus malpraktek yang menguap begitu saja, padahal bisa saja dokter itu berbuat salah kan? Sama saja dengan polisi, tentara, guru, ustadz, petani, pedagang, anggota DPR dan profesi-profesi lain.

Akibat dari dokter yang serentak berdemo kemarin itu banyak pasien yang datang untuk berobat tidak tertangani karena dokter-dokternya tidak berada di tempat walaupun kata ketua IDI semua IGD tetap buka dan tetap ada pelayanan untuk masyarakat miskin, bahkan di salah satu daerah di NTT ada pasien yang melahirkan di toilet Puskesmas setempat, karena si ibu hamil tidak bisa membedakan antara mau buang air besar dan mau melahirkan...dia merasa ingin buang air besar...tapi ternyata anaknya yang lahir di kloset...duh miris sekali aku membaca berita itu. Ada pasien yang datang dari daerah yang jauh dari RS dan si pasien sama sekali tidak tahu bahwa para dokter akan mogok praktek...begitu sampai di RS yang dituju sama sekali tidak ada dokter...dan dia pun sampai menangis sambil menahan sakit. Katanya sih IGD tetap buka dan pasien miskin tetap dilayani, tapi ternyata banyak RS yang kosong.

Apakah demi rasa solidaritas untuk 3 orang dokter yang divonis bersalah harus mengorbankan begitu banyak pasien? Memang sih berdemo itu hak setiap orang tak terkecuali dokter, tapi kalau demonya ngajakin dokter seluruh Indonesia Raya ini untuk menghentikan pelayanan secara serentak apa tidak terlalu berlebihan ya? Sekali lagi...aku salut dengan dokter-dokter yang tetap memilih untuk melayani pasien dibanding ikut berdemo. Yah mungkin aku memang tidak tahu apa-apa mengenai dunia medis, dunia kedokteran, resiko tindakan medis bla bla bla...yang aku tahu dokter itu profesi yang sangat mulia, dokter merupakan kepanjangan tangan Tuhan untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit.

Semoga para dokter yang terhormat itu tidak berdemo lagi, cukup buruh-buruh aja yang berdemo walaupun demo buruh juga sangat menganggu...fiiuuuhhh. Semoga dokter-dokter yang pintar itu lebih memilih cara lain yang lebih elegan untuk menyampaikan aspirasinya. Semoga kedepannya antara dokter dan pasien terbangun komunikasi yang bagus sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Tentu menyenangkan ketemu dokter yang ramah, cakap dan melayani pasiennya dengan hati. Dokter dan pasien sama-sama manusia biasa yang butuh penghargaan dan pengertian.

Alhamdulillah aku mempunyai dokter keluarga yang baik sekali...yang membantu proses kelahiranku dulu melalui operasi sesar, tempat aku berobat saat aku sakit dari kecil hingga dewasa, yang malam-malam mau datang ke rumahku untuk mengobati Ibuku yang sakit, yang merawat Bapak saat beliau sakit dan sampai sekarang hubungan silaturahim masih terjalin dengan baik.
Alhamdulillah aku punya teman seorang dokter spesialis kandungan, yang membuka klinik untuk melayani masyarakat miskin.
Alhamdulillah aku punya teman-teman traveling yang berprofesi sebagai dokter dan aku tahu mereka sangat berdedikasi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Alhamdulillah aku punya saudara seorang dokter spesialis kandungan yang siap dipanggil kapan pun oleh pasiennya.

Semoga mereka semua tetap istiqomah menjalankan tugas mulia sebagai seorang dokter tanpa turun ke jalan :)

November 26, 2013

My cutest niece :)

Keponakanku tersayang ini semakin besar tambah imut dan cantik aja...Kayla. Sekarang sukanya naik odong-odong, naik mobil-mobilan dan sejenisnya. Hobi yang lainnya adalah menulis, rajin banget kalau lagi nulis-nulis. Omongnya sih baru sedikit.

 Semoga selalu sehat ya Kayla sayang, menjadi anak yang sholehah, semakin cantik, semakin cerdas, tumbuh menjadi anak yang baik dan bisa membahagiakan kedua orang tua... Aamiin...Aamiin...Aamiin...Yaa Robbal Alamin...

November 25, 2013

The Purples

Hari Jum'at kemarin kami janjian pakai baju yang bernuansa purple alias ungu alias violet. Gak ada acara apa-apa sih cuma iseng-iseng aja karena aku lihat banyak temanku yang punya baju bernuansa purple. Tujuannya? Buat foto-foto aja hehehe...

Sebelumnya aku udah minta tolong ke Pak Tatang, teman kantor bagian ICT yang punya hobi fotografi untuk fotoin kami. Jadi pas hari Jum'at kemarin begitu semua udah siap aku telpon Pak Tatang di ruangan beliau (GM disuruh-suruh fotoin hihihi...). Eh begitu Pak Tatang udah datang ke ruangan kami ternyata masih harus menunggu sebentar lagi karena Pak bos lagi otw. Pak Bos kan mau ikutan narsis juga hehehe...

Selagi menunggu Pak Bos kami foto-foto juga di dalam ruangan. Nah begitu Pak Bos datang langsung deh lokasinya berpindah ke depan kantor. Sebenarnya mau foto di depan gerbang tapi matahari yang bersinar dengan teriknya di pagi hari Jum'at itu mengurungkan niat kami untuk berpose disana. Kami gak mau kalau saat difoto trus kami semua matanya merem dan nyengir karena menahan panas :D

Foto-foto di luar cukup 15 menit saja. Dengan pose bebas karena mau gaya macem-macem juga susah karena orangnya terlalu banyak. Tapi ternyata ada beberapa yang ketinggalan yaitu Pak Tjipto, Destri, Tobi, dan Pak David karena mereka lagi interview kandidat, sementara Ambar sedang sibuk ngurusin pembagian kalender 2014 ke cabang-cabang seluruh Indonesia.

 Ajakan iseng-isengku ternyata bersambut dan sukses buat bernarsis-narsis ama temen kantor. Walaupun sebelumnya banyak yang nanya ada acara apa tapi ternyata tetap nurut pakai baju bernuansa ungu :D
Okay...lain waktu ajak-ajak lagi ah tapi dengan nuansa lain...
Pak Tatang makasih banyak ya untuk bantuannya :)

November 11, 2013

Pesanan Souvenir

Mbak Maria pesan Flower Crown untuk acara pernikahan, Flower Crown biasanya sebagai hiasan kepala untuk pengiring pengantin. Mbak Maria memilih warna bunga perpaduan putih, pink dan kuning. Pesanan flower crown dari Mbak Maria di Ciputat sudah aku kirimkan hari Kamis pakai JNE YES, biasanya tuh pagi atau siang barang udah nyampe ke alamat tujuan....eh ternyata sampai sore sebelum aku pulang kantor barang belum nyampe juga dan kata pihak JNE-nya masih ada di kurir. Tapi lucunya di web JNE-nya ditulis kalau barang sudah diterima pemesan pada pukul 14.30 WIB... Hmmmmm.....kok gitu ya....napa gak ditulis jam sebenarnya aja.

 Nah tadi malam aku udah menyelesaikan pesanan Mbak Sri dari Dumai Riau. Mbak Sri pesan 2 pcs wedding tart towel, yang satu memakai handuk warna biru sedangkan yang satunya lagi handuk warna putih. Handuknya memakai handuk merk Terry Palmer polos ukuran 70x140cm. Packaging menggunakan kotak mika alas karton emas ukuran 22x22x15cm, Toppingnya menggunakan rose kuncup dan teddy bear wedding, dan terakhir dipermanis dengan pita satin ukuran besar.

 Mbak Sri juga pesan 1 pcs wedding tart towel 2 layer. Menggunakan handuk merk Terry Palmer warna putih dengan topping rose kuncup dan rose mekar. Packagingnya menggunakan kain tulle broken white yang diikat pita satin besar. Tinggal dikirim aja ke Riau, harus mengukur kardusnya dulu nih.

 Terima kasih Mbak Maria dan Mbak Sri atas pesanan souvenirnya :)

November 07, 2013

Batu Night Spectaculer & Jatim Park II

Perjalanan kami lanjut ke Batu Malang, sebelumnya kami mampir untuk makan siang di Purwodadi sekalian aku Sholat di mushola Rumah Makan Mbak Sri. Aku makan rawon empal jadi kuahnya rawon tapi dagingnya berwujud empal gitu, rasanya lumayan enak dan porsinya ternyata terlalu besar buatku jadi gak abis deh. Abis makan kami mampir lagi di Repoeblik Telo...itu lho toko yang menjuual segala macam olahan dari telo/ ubi jalar ungu. Aku beli beberapa macam makanan untuk oleh-oleh Ibu di rumah dan aku juga beli ice cream telo...enak lho rasanya, yang jelas masih rasa telo ungu :)

 Puas belanja oleh-oleh perjalanan lanjut lagi ke Batu Malang. Kami menginap di home stay Akbar kepunyaan H. Sugianto. Sebelumnya Ci Elfi udah telpon kesana dulu, karena kalau lagi musim libur biasanya udah full. Home stay ini benar-benar bentuk rumah, dengan 3 kamar tidur, ada dapur, kamar mandi, ruang makan, ruang tamu dan teras. Jadi serasa di rumah sendiri hehehe...nyaman dan murah lho...hanya Rp 500.000/rumah. Trus sorenya kami bisa jajan bakso dorong yang lewat. malamnya kami pergi ke Batu Night Spectaculer cukup hanya dengan berjalan kaki karena jaraknya hanya 300 meter dari home stay Akbar.

 Masuk BNS bayar Rp 20.000/orang. Didalamnya ada aneka permainan tapi harus bayar lagi. aku sempat nyobain naik sepeda udara dan masuk ke Istana Lampion. Nah di Istana Lampion ini ada banyak lampion yang beraneka ragam bentuknya, puas deh kalau mau foto-foto disini. Puas di Istana Lampion kami menuju ke food court, saat tengah menikmati makan malam ada pertunjukan laser dan tarian. Selesai makan kami menuju ke home stay untuk segera istirahat.
 Namanya menginap di home stay jadi jangan berharap mendapatkan makan pagi gratis, tapi kami mendapatkan susu sapi yang masih segar dan hangat dari pemilik home stay. Begitu jam 09.00 kami berangkat ke Jatim Park II. Tiket weekday Rp 65.000/orang, ada juga yang sepaket dengan tiket Jatim Park I tapi aku lupa berapa. Kalau Jatim Park II ini merupakan kebun binatang dan ada beberapa permainan seperti di Dufan hanya versi yang lebih kecil, ada juga kolam renang untuk anak-anak. Aku suka ke Jatim Park II ini menurutku sangat bersih, nyaman, informatif dan edukatif. Cocok untuk tempat berlibur anak-anak sekolah atau orang dewasa sekalipun.

 Penataan kandang-kandang binatang sangat bagus dan rapi, lengkap dengan petunjuk yang jelas. Aquariumnya juga bagus, koleksi ikan-ikannya cukup beragam. Dan yang pasti binatang-binatang yang ada disana relatif jauh lebih bersih dan terpelihara dibandingkan binatang-binatang yang ada di kebun binatang yang dikelola Pemerintah. Kalau menurutku, tiket masuk ke Kebun Binatang yang dikelola Pemerintah itu terlalu murah sehingga kebersihan kandang dan hewan juga kurang terjaga. Dosa besar lho kalau kita mengurung binatang tapi tidak memeliharanya dengan baik.

 Sebenarnya aku pengen banget foto dengan anak-anak macan yang lucu-lucu banget itu, tapi sayangnya gak ada sesi foto ama macan...adanya ama ular dan burung kakaktua. Kalau ular emmm nggak deh, aku jijik menyentuh kulitnya. Jadi aku foto ama burung kakatua aja. Dan baru kali ini aku lihat harimau benggala yang super narsis hahahaha...kalau biasanya kan harimau yang lain nangkring di dekat pohon atau mondar-mandir di ujung kandang, nah harimau benggala yang satu ini malah kayak fashion show di depan pengunjung yang melihatnya dari balik kaca tebal. Berlenggak lenggok di depan pengunjung tapi nggak mengaum sambil menkibas-kibaskan ekornya :D

 Terakhir kami masuk ke museum binatang. Museumnya sangat megah, isinya aneka binatang yang sudah mati dan diawetkan plus penjelasan yang sangat informatif. Tempatnya juga sangat nyaman, di beberapa tempat ada tempat duduk untuk penngunjung. Saat menjelang museum tutup ada pertunjukan tentang pentingnya kita menjaga alam dan indahnya apabila semua makluk saling rukun dan harmoni.

 Okay...saatnya pulang ke rumah. Sementara Ci Elfi dan keluarga temannya kembali ke Surabaya. Aku naik bus dan karena 2x ngetem yang lumayan lama akhirnya aku baru nyampe rumah jam 21.45...huaaahhhhhh capeknyaaaaa....badan serasa mau rontok. Di rumah aku hanya numpang tidur kayaknya, karena Selasa sore udah harus balik ke Jakarta naik kereta. Back to reality....

Gunung Bromo

Weekend minggu lalu aku refreshing ke Gunung Bromo. Aku dan Ci Elfi berangkat melalui Surabaya, kebetulan dapet tiket promo buy 1 get 1 dari Tiger Mandala...lumayan :D. Tadinya jadwal pesawatku jam 10.30 trus digeser ke jadwal yang lebih pagi jam 05.30...gak apa-apa jadinya nyampe Surabaya bisa lebih pagi. Begitu mendarat di Surabaya kami sudah dijemput oleh temannya Ci Elfi bersama dengan keluarganya, jadi totalnya kami ber-7. Langsung meluncur ke Pasuruan, dengan tujuan Desa Tosari. Kami menginap di home stay Rizky, biayanya Rp 300.000/kamar/malam, lumayanlah...cukup bersih dan ada air panas walaupun air panasnya gak lancar2 amat. Oya kalau mau cari makan di daerah sana gampang kok dan yang jual kebanyakan muslim jadi jangan khawatir dengan soal kehalalannya, atau kalau mau lebih yakin tanya aja langsung ke penjualnya.

Karena kami nyampe ke Tosari masih pagi sekitar jam 10.00 jadi kami sempat jalan-jalan sebentar, kami mampir ke Bromo Cottages. Kalau mau menginap disini harus merogoh kocek agak dalam hehehe...karena biaya permalamnya untuk kamar 1,3jt sementara untuk cottage yang bisa muat 8 orang biayanya Rp 3,3 jt. Kalau buat aku pribadi sih mending menginap di home stay aja...ngiriiiitttt. Toh cuman numpang tidur bentar...beda kalau honeymoon pesan hotel yang mahal bolehlah :D.

Malam itu setelah minum obat batuk (karena emang lagi batuk lumayan parah) aku langsung tidur dengan pulasnya, padahal halaman home stay dijadikan tempat acara salah satu instansi dan ada organ tunggalnya. Tapi aku langsung terlelap dah gak denger apa-apa lagi, bangun-bangun jam 01.30. Trus nyoba tidur lagi tapi gak bisa pulas. Jam 02.30 kami sudah dibangunkan oleh pihak home stay karena harus siap-siap berangkat ke Penanjakan untuk melihat sunrise di Bromo. Sebelumnya kami dikasih kantong kresek yang sudah dilubangi bagian bawahnya dan ternyata harus dipakai sebelum memakai baju, tujuannya supaya kami tidak kedinginan selama di Penanjakan.

 Kalau perlengkapanku sih udah sangat lengkap...maklum aku emang gak tahan dingin. Jadi selain pakai kantong kresek itu, pakai kaos tebal, pakai jaket super tebal, pakai celana training rangkap 2, pakai sarung tangan, pakai kupluk yang bisa nutup kuping, pakai syal dan terakhir kaos kaki dan sepatu kets. Begitu semua siap kami langsung naik ke jeep yang sudah kami sewa, oya biayanya Rp 600.000 dan bisa muat kami ber-7 plus drivernya jadi ber-8. Tidak lupa kami membawa camilan dan minuman seperlunya.

 Perjalanan ke Penanjakan ternyata lumayan macet juga ya kalau lagi musim liburan. Jadi ternyata di gunung pun jalanan bisa macet lho. Jalanan penuh dengan jeep-jeep dan motor. 1 km menjelang tangga naik ke puncak Penanjakan Jeep parkir dan kami harus berjalan sendiri, akhirnya kami memutuskan untuk naik ojek motor setelah tawar menawar dikenakan biaya Rp 10.000/orang. Dan walaupun masih pagi-pagi buta...puncak Penanjakan sudah penuh dengan lautan manusia. Oya di puncak Penanjakan ada mushola, toilet, warung makan dan toko souvenir...jadi jangan khawatir kalau mau sholat, mau makan, mau pipis atau beli-beli souvenir...ada lengkap disana.

Perjuangan selanjutnya adalah aku harus berdesak-desakan untuk mencari tempat yang strategis buat mengambil gambar sunrise. Busyeeetttt penuh bangetttt....di bagian paling depan ada orang-orang India yang lagi bernarsis-narsis sehingga menghalangi moncong kameraku, akhirnya aku ngomong ke orang India itu supaya mau minggir sedikit atau merunduk karena aku mau ambil foto Gunung Bromo. Dan begitu sunrise mulai muncul aku naik ke pagar pembatas buat cari posisi yang lebih tinggi karena kalau tidak terhalang kepala-kepala pengunjung lain euy. Yesss...aku dapat foto sunrise. Lumayanlah...walaupun masih bagus sunrise waktu di Derawan dulu :)

Puas foto-foto aku turun ke bawah karena kami harus melanjutkan perjalanan ke Pasir Berbisik, Gunung Bromo dan Savana atau Bukit Teletubbies. Driver kami memacu jeepnya dengan kencang setelah terlepas dari kemacetan. Tujuan pertama adalah ke savana....indah kawan...sangat indah. Dimana-mana terlihat gunung yang hijau dengan rumput-rumput yang mulai mengguning.

 Tujuan selanjutnya ke Pasir Berbisik dan ke Gunung Bromo. Kalau ini sih pasirnya udah gak berbisik lagi, pasirnya kayaknya lagi marah-marah...soalnya terbawa angin dan beterbangan kemana-mana dengan kencangnya. Harus bawa masker atau apalah yang bisa buat menutup muka. Aku sih pakai sunglasses buat melindungi mata dan syal buat masker. Kami memutuskan tidak naik ke kawah Bromo....males euy. Lagian aku lupa gak bawa sunblock...ntar semakin eksotis dong hehehe. Kalau naik kuda biayanya Rp 100.000/orang, atau bisa juga jalan kaki paling sekitar 2 km. Jadi kami hanya foto-foto aja dengan latar belakang Gunung Bromo.

 Setelah puas menikmati keindahan dan terpaan angin lengkap dengan pasir, debu dan sedikit campuran kotoran kuda yang mengering di Bromo :D...kami meminta driver untuk membawa kami kembali ke Home Stay. Jadi kami bisa mandi dan packing sebelum melanjutkan perjalanan ke Batu Malang.