Agustus 27, 2013

Sea...Sea...Sea...

Bener-bener kangen melaut lagi neh...udah sakaw...
Jadi inget...waktu ke Karimunjawa pertama kali dan ketemu cowok yang ganteng banget. Ganteng dalam arti sebenarnya hahaha...atletis, tinggi, hidung mancung, kulit bersih, dengan muka yang terpahat sempurna...alumni ITB :D
Aku ama temenku yang biasanya begitu ketemu laut langsung fokus ke laut dan isinya, waktu itu "terpaksa" menoleh juga ngeliat makhluk bening itu. Mana satu perahu pula...wedewwww....udara laut yang seger jadi tambah seger aja deh huehehehehe...minus mata sepertinya langsung berkurang karena mendapat asupan vitamin A :))

Tapi biasanya biarpun ada yang bening-bening kalau udah nyemplung ke laut langsung lupa deh, perhatian langsung teralihkan sama ikan-ikan dan terumbu karang yang begitu indah. Semoga terumbu-terumbu karang itu bisa tetap indah dan terjaga...Aamiin...
Next trip apakah ada yang bening-bening lagi? Hmm...kita lihat saja nanti ;)

Ikut diving gak ya...ikut gak ya...ikut gak yaaaaa....
Sebenarnya pengen banget ikutan diving...tapi kondisi badan kenapa ngedrop lagi kayak gini sih. 
Dunia bawah laut adalah dunia yang sangat indah...tenang...damai...asal tidak dirusak oleh manusia aja. Kalau buatku sih begitu ngeliat aneka terumbu karang yang berwarna-warni dengan ikan-ikan cantik yang hilir mudik di antara terumbu karang itu...wah seolah semua masalah terlupakan. Indah sekali kawan...sangat indah...

Bray pinjam fotonya ya ;)

Indra @Raja Ampat

Kematian itu misteri Illahi...

Tidak pernah ada orang yang tau kapan dia akan mati. Sebenarnya kematian itu begitu dekat dengan kita, hanya saja kita tidak pernah menyadarinya. Bahkan terkadang kita terkaget-kaget mendengar berita orang yang kita kenal tiba-tiba meninggal secara mendadak, padahal mungkin saja kita baru bertemu dan ngobrol dengan orang tersebut.

Memang benar bahwa manusia itu bisa merencanakan semua hal tapi tetap saja Tuhan yang menentukan. Aku jadi ingat peristiwa beberapa tahun yang lalu. Peristiwa ini menyangkut teman kost dan teman kantorku. Dulu awal-awal di Jakarta aku punya temen kost yang akhirnya memutuskan untuk pindah ke Semarang karena dia mendapat pekerjaan di Semarang dan calon suaminya mau meneruskan kuliah S2 di Semarang. Temanku itu emang orang Semarang juga sih.

Temanku itu sudah mempersiapkan pernikahannya dengan sangat detail. Dia sudah memesan gedung tempat resepsi pernikahan, catering, gaun pengantin dan lain sebagainya. Rencananya acara akan diadakan awal Maret. Calon suaminya yang orang Kalimantan rencananya akan menghabiskan akhir tahun di Kalimantan bersama keluarganya, katanya,"Ini Natal terakhirku bersama keluarga sebelum kita menikah." Temanku itu beragama Nasrani dan dia anak seorang Pendeta. Dan calon suaminya itu berangkat ke Semarang dengan Kapal Laut, sebelumnya sempat mau naik pesawat tapi entah kenapa tiba-tiba beralih naik kapal laut, aku lupa nama kapal lautnya. Tapi yang jelas kapal laut dengan kapasitas ratusan penumpang.

Perjalanan Pangkalan Bun, Kalimantan ke Semarang memakan waktu 3 hari. Waktu itu temanku sudah ke Pelabuhan Tanjung Mas Semarang untuk menjemput calon suaminya itu dan ternyata kapal belum datang dan temanku tidak diberitahu kabar apapun oleh pegawai pelabuhan. Sesampai di rumah, di depan pintu dia melihat beberapa keponakannya sedang nonton TV dan isi beritanya kapal laut yang ditumpangi calon suaminya tenggelam semalam. Temanku langsung pingsan. Begitu sadar dia ke pelabuhan lagi dengan diantar oleh keluarganya. Selama 2 minggu temanku pergi dari kota ke kota, dari kamar mayat ke kamar mayat untuk mencari tahu nasib calon suaminya. Sampai akhirnya dia bermimpi dan dalam mimpinya itu calon suaminya minta temanku untuk tidak mencarinya lagi. Sampai saat inipun bangkai kapalnya tidak diketemukan. Setelah peristiwa itu temanku sempat tidak mau ke Gereja, dia protes kepada Tuhan,"Kenapa dia yang selama ini rajin beribadah dan menjadi penyanyi Gereja kok diberi cobaan seberat itu." Untungnya temanku itu berada di tengah-tengah keluarganya yang selalu mendukung dia, jadi lama kelamaan dia bisa pulih walaupun membutuhkan waktu yang lama.

Ada lagi satu peristiwa yang saat itu juga mengagetkan aku. Peristiwa ini menyangkut teman kantorku yang bertugas di kantor Surabaya. Temanku itu juga sudah mau menikah. Hari itu sepulang dia kerja, dia mampir ke kontrakan calon istrinya dan dia menemukan calon istrinya sudah meninggal. Dan meninggalnya karena ada yang membunuhnya karena terdapat luka-luka bekas penganiayaan. Saat itu temanku sempat jadi tersangka utama dan dia harus menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Temanku mengalami stress berat dan akhirnya dia memutuskan untuk resign dari kantor. Sampai saat ini aku tidak tahu lagi kabarnya.

Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan menjumpai kita. Kita harus selalu siap kapan pun kita dipanggil oleh-Nya. Kita tidak pernah tahu kita akan mati dalam keadaan bagaimana. Oleh karena itu berusahalah menjauhi hal-hal yang buruk, hal-hal yang mendekatkan kita dengan kematian yang su'ul khotimah. Agar kapanpun kita dipanggil kita dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah :)

Agustus 26, 2013

Kurang tidur = berat badan naik

Apa hubungannya kurang tidur dengan kenaikan berat badan? 
Ternyata sangat berhubungan lho, berdasarkan pengalaman pribadi nih. Tahun lalu aku banyak sekali lembur dan kurang tidur karena mengerjakan pesanan...akibatnya dalam waktu 1 tahun berat badan naik 10 kg...wadawwww.... Bikin sebel karena baju-baju jadi sesak, celana panjang jadi sempit, badan jadi berat, jadi merasa kurang sehat.

Pertama kali nyadar kalau berat badan naik drastis adalah waktu kawinan sepupuku dan kebayaku menjadi sesaaaakkkkkk... hadeuhhhh. Usut punya usut ternyata itu akibat setahun belakangan aku terlalu banyak kurang tidur, bahkan kadang tidak tidur semalaman. Aku bukan orang yang hobi ngemil saat lembur tapi ternyata tetap pengaruh ke berat badan.

Ternyata setelah baca-baca beberapa artikel kesehatan kurang tidur itu akan menyebabkan kenaikan berat badan, karena pada saat kita tidur pun ternyata ada proses pembakaran lemak dan hal itu tidak akan terjadi saat kita masih terjaga.
Setelah itu aku berusaha menormalkan jam tidurku lagi, mengurangi begadang. Membatasi pesanan-pesanan yang masuk, aku tidak mau badanku jadi gak sehat gara-gara mengejar omset pesanan. Kesehatan itu mahal harganya, aku gak mau masuk Rumah Sakit lagi gara-gara kecapekan.

Alhasil begitu aku menjalankan pola tidur yang cukup berat badanku juga berkurang dengan sendirinya...syukur Alhamdulillah. Tentu saja dengan menjaga asupan makanan juga. Tetapi sampai saat ini rutinitas olah raga seperti dulu belum aku jalankan. Dulu sih rajin joging di Senayan, tapi sekarang nggak pernah sama sekali hiks...malesss euy. Dulu jaman-jaman rajin ngegym badan rasanya juga kencang dan gak gampang capek...tapi ya itu belum ada kemauan lagi untuk ngegym hehehehe... Niat cuma sekedar niat. Diajakin temenku ikut senam di Benhil juga gak jadi-jadi daftar, masih susah mengatur waktunya.

Nah kemarin waktu aku pulang kampung itu kesempatan untuk tidur sepuas-puasnya, apalagi ditunjang udara yang sedang dingiiiiinnnn. Plus olahraga pagi menyapu halaman rumahku yang luas, atau menyapu lantai rumah yang luas. Ternyata begitu aku balik ke Jakarta kata orang-orang kantor aku lebih kurusan...oyaaaaaa??? Semoga gak naik lagi deh :D

Sedih

Semua orang tentu pernah merasakan kesedihan dari tingkatan terkecil sampai tingkatan terbesar. Sedih karena kucing piaraan mati, sedih karena teman sepermainan harus pindah sekolah, sedih karena dapat nilai jelek, sedih karena difitnah orang, sedih karena gaji yang tetap segitu-gitu aja, sedih karena ada saudara atau orang tua yang meninggal, sedih karena dikhianati orang yang kita sayang dan bentuk sedih-sedih lainnya.

Sepertinya aku udah pernah mengalami semua bentuk kesedihan yang aku tulis diatas. Tentu saja efeknya beda-beda untuk tiap bentuk kesedihan itu. Kalau saat aku kecil dulu rasa sedih hanya bertahan dalam hitungan jam...abis itu trus lupa karena asyik main ama temen-temen. Kalau dapat nilai jelek pernah sekali jaman kuliah, tapi aku biasa-biasa aja karena ternyata mayoritas temenku dapat nilai jelek...hmm kalau kata Bapak dulu apabila dalam satu kelas mayoritas murid/mahasiswa dapat nilai jelek berarti emang guru/dosennya yang gak bisa mengajar dengan baik.

Sedih yang butuh waktu bertahun-tahun adalah saat Bapak meninggal, memang saat Bapak meninggal di pelukanku tidak ada air mata yang mengalir padahal saat itu hatiku hancur. Seperti ada bagian tubuh yang terlepas, seperti ada ruang hampa di dada...yang terasa kosong dan begitu sesak. Sampai saat ini pun saat aku kangen dengan kehadiran Bapak aku juga menjadi sedih. Bukan karena tidak ikhlas Bapak dipanggil Allah SWT...tapi tetap aja ada rasa sedih.

Sedih karena dikhianati orang yang aku sayang juga pernah. Menurutku...cinta itu memang bikin orang sepintar dan secerdas apapun menjadi bodoh. Cinta bisa menjadikan kita budak, jadi hati-hatilah terhadap sesuatu atau seseorang yang kita cintai. Hanya cinta kepada Tuhan dan Orang Tua yang tidak akan menjadikan kita sebagai budak. Terkadang logika berlawanan dengan perasaan, tetapi seringnya perasaan yang menang saat kita sedang jatuh cinta. Sedih karena cinta...reaksinya tergantung masing-masing individu, ada yang cepat pulihnya, ada yang lama pulihnya. Tergantung seberapa kuat keinginan kita untuk move on, tergantung kesadaran kita bahwa di luar sana masih begitu banyak orang yang jauh lebih berkualitas.

Kalau gak punya duit sih gak bakalan bikin aku sedih hehehe...rezeki sih sudah ada yang mengatur dan tidak akan pernah salah alamat. Karena pengalamanku selama ini saat aku tidak punya duit dan aku tetap bersyukur rezeki akan datang mengalir secara tiba-tiba. Saat aku menyedekahkan sedikit uang yang aku punya di siang hari..sore harinya aku langsung mendapatkan rezeki yang jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan uang yang aku keluarkan untuk sedekah. Saat aku menyedekahkan sebagian bonus yang aku terima kepada saudaraku yang kekurangan...Allah SWT membalas dengan rezeki yang tidak putus-putusnya mengalir. Sebaik-baiknya bersedekah adalah bersedekah kepada keluarga sendiri yang kekurangan. Jangan sampai kita rajin bersedekah kepada orang lain sementara keluarga kita sendiri kekurangan.

Saat aku sedih biasanya aku akan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Allah SWT yang Maha membolak-balikkan hati manusia. Mungkin disisi hati yang lain masih ada perasaan sedih karena disakiti tapi disisi hati yang lain bersyukur karena jadi tahu kualitas orang yang sudah menyakiti kita itu. Disatu sisi mungkin merasa sedih karena orang tua meninggal, tapi disisi lain bersyukur karena orang tua termasuk orang yang disayang oleh Allah SWT sehingga tidak dibiarkan lama menderita karena sakit. 

Melihat teman yang penghasilannya jauh lebih tinggi apakah ada rasa iri? Pasti pernah ada rasa iri. Tapi kembali lagi kita harus bersyukur. Buat apa merasa sedih dengan rezeki yang sudah ditetapkan Allah SWT untuk kita. Mungkin saja kalau penghasilan kita tinggi, kita menjadi orang yang tinggi hati, menjadi orang yang sombong. Jadi segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya. Semakin kita tidak bersyukur maka rezeki akan semakin menjauh dari kita. Rezeki itu bukan hanya uang...badan sehat itu rezeki, punya keluarga yang harmonis itu rezeki, punya anak-anak yang sehat dan cerdas itu rezeki, punya teman-teman yang baik itu rezeki, punya pekerjaan itu rezeki dan masih banyak bentuk rezeki lainnya. Bahkan kita masih bisa bernafas dengan normal itu juga rezeki. Jadi kenapa kita mesti bersedih.

LA TAHZAN...

Agustus 22, 2013

LOVE

Love doesn't need to be perfect, it just needs to be true.

Agustus 21, 2013

Setia

Tingkat kesetiaan seorang wanita bisa dilihat pada saat pasangannya berada dalam keadaan susah, sedangkan tingkat kesetiaan laki-laki bisa dilihat pada saat mempunyai taraf kehidupan yang lebih bagus.

Apa maksudnya?


Selama ini banyak yang bilang kalau wanita itu adalah makhluk yang matre dalam artian hanya mau dengan laki-laki yang mempunyai harta yang banyak. Tapi anggapan itu salah. Memang benar ada banyak wanita yang matre, tapi tidak semua wanita itu matre. Bedakan antara matre dan realistis. 

Wanita yang realistis tentu memikirkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama terikat dalam pernikahan misal: biaya cicilan rumah, biaya kebutuhan sehari-hari, biaya melahirkan, biaya pendidikan anak, biaya listrik, biaya air dan lain sebagainya. Mencari nafkah adalah tugas utama laki-laki, hal itu sudah ditulis jelas dalam Al Qur'an, kalaupun ada wanita yang bekerja yang tentunya dengan seijin suaminya maka penghasilannya adalah hak sepenuhnya wanita tersebut, kalaupun wanita itu ingin membantu perekonomian keluarga maka pahala yang akan didapatkannya sangat besar dengan catatan wanita tersebut membantu dengan ikhlas tanpa mengeluh dan mengomel.

Pada saat laki-laki berada dalam perekonomian yang sulit, disinilah bisa dilihat tingkat kesetiaan seorang wanita. Apakah wanita itu tetap bisa bertahan disisi laki-laki tersebut atau memilih meninggalkannya. Berada disisi pasangannya untuk memberi dukungan bisa moril bisa materiil sampai pasangannya itu bisa bangkit kembali tingkat perekonomiannya. Jangan menyepelekan dukungan secara moral kepada seorang laki-laki. Tanpa pendamping wanita yang kuat, laki-laki yang sedang terpuruk akan semakin terpuruk. Wanita yang baik akan terus berada disisi pasangannya untuk terus memberikan dukungan, mendengarkan keluhan-keluhan pasangannya, bicara dari hati ke hati bahkan mungkin terkadang menerima makian dari laki-laki yang sedang berada dalam kondisi stress karena ekonominya terpuruk. Menerima cacian yang si wanita sendiri tidak tahu apa salah dia sehingga harus dicaci. Nah dalam kondisi ini dituntut wanita memiliki mental yang sangat kuat, bisakah dia tetap setia mendampingi laki-laki seperti itu?

Untuk laki-laki, pekerjaan dan karier yang mapan adalah segalanya. Laki-laki cenderung akan membandingkan karier dan penghasilannya dengan teman-temannya. Laki-laki bisa merasa sangat down saat melihat taraf kehidupan teman-temannya jauh lebih baik sementara dia berada dalam kondisi perekonomian yang sangat sulit. Dalam situasi seperti ini laki-laki membutuhkan wanita yang kuat untuk mendampinginya. Laki-laki akan menuntut si wanita pendampingnya tetap setia mendampinginya di saat dia susah. Sementara terkadang kondisi psikis yang tertekan karena merasa ekonominya morat-marit membuat laki-laki menjadi lebih emosional dan temperamental. Dia akan lebih banyak mengeluh, menggerutu dan bahkan mungkin memaki.

Saat laki-laki berada dalam kondisi perekonomian yang jauh lebih baik akan kelihatan kualitas si laki-laki ini, apakah dia akan tetap setia kepada wanita yang selalu mendampinginya di saat dia susah atau dia mulai terpukau dengan wanita lain. Laki-laki yang kuat secara ekonomi akan merasa bisa mendapatkan segalanya. Disinilah kadar kesetiaannya akan diuji, apakah dia masih bisa setia terhadap pasangan lamanya atau tidak?

Banyak wanita yang tidak bisa setia mendampingi pasangannya di saat pasangannya susah dan banyak pula laki-laki yang tidak bisa setia pada pasangannya pada saat taraf kehidupannya sudah meningkat. Hal ini tentu saja tergantung kekuatan mental seseorang mengendalikan dirinya, tergantung attitude masing-masing. Tetapi ada kasus yang lebih parah, tidak peduli kondisi perekonomiannya baik atau buruk tetap saja orang itu gak bisa setia dengan pasangannya. Kalau menurutku sih...orang itu memang kelainan jiwa.

Tentu sangat menyenangkan memiliki pasangan yang selalu setia.
Pasangan yang bisa menghargai dukungan yang sudah kita berikan selama ini.
Pasangan yang bersyukur mempunyai kita sebagai pendampingnya.
Pasangan yang mau menerima segala kekurangan dan kelebihan kita.

Jadi...sudahkah Anda menjadi orang yang setia terhadap pasangan Anda?

Agustus 16, 2013

Edisi Mudik Lebaran

Seperti lebaran-lebaran sebelumnya aku selalu mudik ke kampung halaman. Menyenangkan bisa bertemu dengan Ibu, adikku, saudara-saudara lainnya, teman lama dan para tetangga. Saat ini suhu udara di kampung halamanku sangat dingiiiinnnn dan setiap hari aku selalu kedinginan. Aku menghangatkan badan dengan cara bergelung di selimut tebal, menyapu rumah, menyapu halaman rumahku yang luas atau dengan cara setrika hahahaha... Mandi pun hampir selalu memakai air hangat, pernah sih nyobain pakai air dingin...rasanyaaaa wuiiihhhh bbbrrrrrrrr badan serasa membeku.

Rutinitas sebelum lebaran seperti biasa...bersih-bersih rumah, menyiapkan toples untuk hidangan lebaran, menggelar permadani Persia sebagai tempat duduk untuk para tamu, karena kalau duduk di kursi dijamin rumahku tidak bisa menampung tamu-tamu yang datang. Memasukkan aneka kue dan kerupuk ke dalam toples adalah tugas utamaku, karena sebelumnya tidur mulu :D

Sehari sebelum lebaran aku dan saudara-saudaraku nyekar ke makam Embah Buyut, Embah Kakung, Embah Putri, Bapak, Bulik-Bulik, sepupu dan adikku yang udah meninggal. Trus sekalian mampir ke rumah adiknya Ibu yang sekarang tinggal di rumah peninggalan Embah Kakung. Begitu semua urusan selesai langsung pulang ke rumah lagi karena harus melanjutkan bersih-bersih rumah.

Malam harinya Takbir berkumandang dari segala penjuru, memuji asma Allah SWT. Dadaku selalu berdesir saat mendengar suara Takbir... Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...Walillah Ilham...
Takmir Masjid di depan rumahku sibuk mengumpulkan dan membagikan zakat fitrah. Bulan Ramadhan sudah berakhir...apakah aku masih diijinkan Allah SWT untuk menikmati Ramadhan tahun depan? Entahlah...hanya Allah SWT yang tahu :)

Dini hari aku sudah terbangun lagi. Langsung menyiapkan keperluan untuk sholat Iedul Fitri. Lanjut mandi dan siap-siap pergi ke Masjid. Begitu pagi semakin terang semakin banyak jama'ah yang berdatangan ke Masjid depan rumahku. Di halaman depan Masjid juga sudah terpasang tenda untuk mengantisipasi jama'ah yang tidak kebagian tempat di dalam Masjid. Dan pagi itu kami bisa melaksanakan sholat Ied dengan lancar dan khusyuk.

 Selesai sholat Ied langsung mulai berkunjung ke rumah-rumah tetangga dan saudara. Aku butuh waktu sekitar 4 jam untuk silaturahim ke rumah-rumah tetanggaku. Kadang hanya bersalaman trus melanjutkan berkeliling, kadang duduk dulu sebentar untuk mencicipi hidangan yang sudah disediakan. Idul Fitri itu selalu menyenangkan, bisa bertemu dengan tetangga-tetangga, semua orang berwajah cerah ceria, full smile :)

Keesokan harinya baru aku berkunjung ke rumah saudara-saudara yang agak jauh dari rumah. Setelah sampai di rumah pun juga masih sangat banyak tamu yang datang berkunjung. Kalau jaman Bapak masih ada dulu tamu yang berkunjung ke rumah dalam rangka Lebaran itu masih ada aja sampai sebulan setelah Lebaran, tapi kalau sekarang sudah jauh berkurang. Walaupun tamu-tamunya Ibu juga gak kalah banyaknya.

Nah waktu hari Senin kemarin ada acara lamarannya sepupuku. Tapi paginya aku ngurus E-KTP dulu ke kantor Kecamatan. aku ke kantor Kecamatan diantar Pak RT-ku yang baik hati...gak baik gimana coba...nganterin aku fotocopy dokumen dan nunggu lama antrian fotocopy trus abis itu nganterin aku ke kantor Kecamatan, nungguin lagi...makasih banyak ya Pak Solihin :). Proses E-KTP sih lumayan cepat ya, aku disuruh foto...foto wajah, foto bola mata (btw ternyata bola mataku bagus juga ya kalau difoto...warnanya coklat hahahaha...narsisnya kumat...), trus rekam sidik jari, mencocokkan data dengan data di KTP lama. Dan katanya sih E-KTP ku baru jadi bulan Desember tahun ini dan harus diambil sendiri...duengggg KTP yang mahal. Ngurus E-KTP sih gratis tapi biaya buat mudik itu yang mahal hehehe... Gak apa-apalah itung2 ketemu Ibu lagi :)

Sekitar jam 10 pagi baru aku berangkat ke rumah Bulikku bareng dengan adikku. Mau bantu-bantu persiapan acara lamaran adik sepupuku yang mau diadakan sore harinya. Sesampai di rumah Bulikku aku ketemu dengan sepupuku trus tanya nanti lamaran mau pakai baju apa? Trus aku ditunjukin kebaya katun putih...waaaaa ini sih terlalu sederhana untuk acara lamaran, trus aku minta ditunjukin kebaya yang lain milik sepupuku dan akhirnya sepupuku aku suruh pakai kebaya yang cerah...broken white dengan aplikasi bunga-bunga warna pink cerah plus kerudung bernuansa pink gelap. Dan Pepi adik sepupuku itu manut aja ama aku hehehe....dan tugasku ternyata bertambah yaitu make up wajahnya Pepi...Ok tidak masalah ;)

Begitu selesai Sholat Dzuhur tugas make up Pepi dimulai, aku mengeluarkan peralatan make up-ku yang minimalis dan sering aku pakai sehari-hari. Kebetulan aku suka warna-warna yang natural. Pelembab kali ini pakai Olay karena yang biasa aku pakai abis, alas bedak aku pakai body shop, bedaknya pakai faceshop, blush on dan eye shadow pakai bodyshop, eyeliner pakai bodyshop, mascaranya pakai punyanya adikku maybelline, terakhir lipstik pakai caring yang delightful mocca. Ya abis gimana Pepi jarang sekali berdandan dan yang ada saat itu peralatan make up milik Bulikku yang warnanya menurutku kurang cocok untuk kulitnya Pepi. Yes akhirnya selesai juga merias wajah Pepi :)
Temannya Pepi yang saat itu ada disitu gak henti-hentinya memuji penampilan Pepi...wah kamu tambah cantik, wah make up nya pas banget aku suka...tipis tapi baguuuusss dan serentetan pujian lainnya hahaha. Untuk cantik kan gak perlu make up tebal-tebal yang penting cocok dengan warna kulitnya :)

Sore harinya acara lamaran dimulai. Acaranya sih sangat simple. Pihak calon suami Pepi menyampaikan lamarannya dan diterima oleh pihak keluargaku. Trus Pepi dikasih cincin emas. Trus ada pembicaraan mengenai tanggal pernikahan tetapi saat itu belum bisa diputuskan karena harus melihat dulu calon suaminya Pepi dapat ijin cuti dari kantor kapan. Untungnya di kedua pihak keluarga menganggap semua hari itu baik jadi gak pakai hitungan Jawa yang rumit itu, kalau buatku sih yang penting Sabtu atau Minggu...syukur-syukur pas ada tanggal merah hehehe.





Kemarin aku baru nyampe Jakarta lagi. Agak malas juga sebenarnya harus kembali ke Jakarta karena masih terbawa suasana liburan...tapi ada seseorang yang menungguku di Jakarta. Seseorang yang sangat aku rindukan :)
Semoga Idul Fitri kali ini membawa kebahagiaan yang lebih besar... Aamiin...Aamiin...Aamiin... Yaa Robbal Alamiin...

Agustus 02, 2013

Mari Mudik :)

Saatnya mudik Lebaran :)
Tahun ini aku mudik Lebaran naik Kereta Api...tumben-tumbenan lho masih kebagian tiket Kereta Api biasanya jarang banget kebagian kalau musim mudik Lebaran. Aku belinya online sih, soalnya kalau dulu kan harus datang ke Stasiun, dijamin gak bakalan dapet deh...calo berkeliaran dimana-mana.

Tadinya udah pesen tiket pesawat Batavia untuk pergi pulang, tapi ternyata Batavia bangkrut dan duitku entah bagaimana nasibnya sampai sekarang gak ada kabar :(
Benar-benar ya nasib konsumen di Indonesia itu dalam posisi yang sangat lemah, sering sekali menjadi korban hiks. Sepertinya gak pernah ada tindakan yang cukup nyata dari Pemerintah kepada operator transportasi yang merugikan konsumen.

Penumpang pesawat yang telat check in 30 menit sebelum pesawat berangkat biasanya tiketnya udah dianggap hangus, sementara kalau pesawatnya delayed penumpang baru mendapat kompensasi setelah 4 jam delayed. Kalau delayed 1-2 jam cuma dapat snack dan air mineral. Terkadang juga ada tuh operator pesawat yang suka mengoper-oper jam keberangkatan seenaknya, misal harusnya berangkat pagi dipindah jadi sore...padahal kan kita beli tiket pagi itu pasti udah ada rencana yang matang. Gara-gara jadwal dirubah sepihak jadwal jadi berantakan.

Tapi untungnya tahun ini dapat tiket KA Gajayana, walaupun waktu tempuhnya lebih lama tapi aku lebih enjoy. Berangkat malam, tidur di kereta trus besok paginya udah nyampe deh. Stasiun ke rumah tinggal 1,5 km saja jadi gak ribet seperti kalau aku naik pesawat dan turun di Juanda. Semoga perjalanan mudik kali ini juga berlangsung lancar...Aamiin...


Mari kita sambut hari kemenangan...
Semoga kita masih diberi kesempatan untuk menikmati Ramadhan tahun depan...
Mohon dimaafkan segala salah dan khilaf...
Semoga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dari hari kemarin...
Aamiin Aamiin Aamiin Yaa Robbal Alamiin...

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H

Kendaraan Umum di Jakarta

Sejak tinggal di Jakarta sepertinya aku sudah mencoba semua angkutan umumnya. Aku sudah pernah naik taksi, KRL Ekonomi, KRL AC, bemo, bajaj, ojek motor, ojek sepeda, metromini, kopaja, kopami, angkot, Trans Jakarta, Bus Besar AC, Bus Besar tanpa AC, bahkan naik perahu getek di sungai juga pernah :D.

Bajaj
Bemo
Getek

Aku pernah punya teman satu kost yang paling anti naik kendaraan umum selain taksi, kata dia sih gak nyaman dan gak aman. Aku sih selama ini merasa nyaman-nyaman aja ya, kalau nyaman ya memang lebih nyaman naik mobil pribadi tentunya. Tapi enak kok naik kendaraan umum itu gak perlu ribet isi bensin, praktis lagi. Tergantung kemampuan kantong aja hehehe. Kalau mau murah ya naik metromini, kopaja, kopami atau angkot. Lebih mahal, cepat dan private tapi bisa kena panas dan ujan ya naik ojek hehehe...lha kan berdua doang ama tukang ojeknya jadi private. Mau lebih nyaman lagi ya naik taksi. Mau sedikit terbebas dari kemacetan Jakarta ya naik Trans Jakarta. Banyak sekali pilihannya bukan?
KRL
Trans Jakarta
Mungkin karena kebiasaan selama di Tanah Air kemana-mana naik kendaraan umum jadinya pas bepergian ke luar negeri aku juga suka naik kendaraan umum dibanding keliling2 pakai guide dan naik mobil sewaan. Dengan catatan kendaraan umum disana ada petunjuk jelasnya. Tapi walaupun di dalam negeri kalau kendaraan umumnya susah ya aku lebih memilih sewa mobil berikut drivernya. Pokoknya pilih yang enak dan praktis aja.

Bus Besar Non AC
Bus Besar AC
Menurutku kalau sampai kita tidak pernah sama sekali naik kendaraan umum itu juga bisa menyulitkan diri kita sendiri. Jadi kurang bisa mandiri dan tergantung dengan kendaraan pribadi atau supir pribadi. Banyak hal menarik yang bisa kita amati kalau kita bepergian naik kendaraan umum. Kita bisa tahu karakter orang-orang di sekitar kita, kita bisa melihat bagaimana beragamnya kehidupan masyarakat di sekitar kita, terkadang kita mendengarkan cerita dan curhatan dari supir-supir kendaraan umum itu. Terkadang kita melihat realitas dimana anak-anak kecil yang seharusnya masih sekolah dan terpaksa harus berhenti sekolah karena harus mencari uang untuk hidup. Kita bisa melihat preman-preman yang beraksi di angkutan umum seperti kopaja dan metromini.

Kopaja
Metromini
Kopaja AC
 Beberapa kali aku pernah melihat aksi pencopet dan selama di Jakarta aku 2x menjadi korban pencopetan. Kapokkah aku naik kendaraan umum seperti angkot, kopaja dan metromini? Tidak. Saat aku merasa butuh naik kendaraan umum tersebut ya naik aja yang penting berdoa dulu sebelum naik.
Aku melihat orang-orang yang mengamen di atas kendaraan umum dari yang hanya bermodal suara cempreng, bermodal alat musik sederhana, berpuisi atau bahkan ada yang suaranya sangat bagus sekali (semoga suatu saat bisa menjadi penyanyi terkenal). Aku melihat pengemis dengan segala macam gayanya...ada yang pura-pura untuk sumbangan pembangunan Masjid, sunatan massal, korban bencana alam, korban kebakaran atau yang mengemis dengan cara menunjukkan luka-luka ditubuhnya, menggoreskan silet dilengannya, mengancam penumpang dan lain sebagainya.

Angkutan Kota
Di kendaraan umum kita juga melihat bagaimana perjuangan orang-orang untuk mencari nafkah dengan berjualan, ada yang berjualan buku, majalah, pisau, aneka peralatan rumah tangga, makanan, tissue dan lain sebagainya. Buatku pribadi mengamati hal-hal seperti itu akan menambah kepekaan hatiku sebagai manusia, manusia yang bisa peka dengan kehidupan orang lain, bisa belajar bertoleransi terhadap orang lain, belajar berempati terhadap kehidupan orang lain, mempertajam rasa kemanusiaan dalam diriku sendiri. 

Ojek Sepeda Motor
Ojek Sepeda
 Aku juga pernah mengalami hal-hal yang tidak enak di kendaraan umum misalnya naik ojek dan jaket abang ojeknya bau banget sampai aku harus menahan nafas, terjatuh dari bus (jadi kakiku belum menapak sempurna di bus eh busnya udah melaju aja), terjepit di pintu kereta ekonomi yang penuh sesak dengan penumpang jadi aku mau turun eh udah diserbu penumpang yang mau naik jadinya badanku terjepit di pintu masuk dan kereta udah bergerak mau jalan tapi akhirnya aku bisa turun setelah ditarik oleh Bapak. Harus antri lama nunggu Trans Jakarta yang belum datang juga sementara haltenya panas sekali, kecopetan di angkot. Tapi hal-hal seperti itu biasa aja menurutku bisa menambah bumbu pengalaman hidup :).

Taksi
 Hidup ini bisa dinikmati dengan cara apapun. Ada banyak pilihan menikmati kehidupan yang kita miliki ini. Kalau untuk aku pribadi, hidup seperti yang kujalani sekarang ini sudah sangat nikmat :)

Sumber foto: hasil googling (dari berbagai sumber)

Agustus 01, 2013

Trotoar itu hak pejalan kaki. Benarkah?

Trotoar adalah tempat yang disediakan untuk pejalan kaki yang umumnya terletak disisi kanan dan kiri jalan raya. Seharusnya pejalan kaki bebas berjalan di trotoar yang merupakan haknya, bisa berjalan dengan aman dan nyaman. Tapi benarkah pejalan kaki sudah aman dan nyaman menggunakan trotoar?

Di Jakarta ini wilayah Sudirman,Thamrin dan Monas sudah memiliki trotoar yang lumayan bagus, cukup lebar dan nyaman. Trotoar di Sudirman juga memiliki penanda untuk penyandang disabilitas berupa ubin pengarah jalan yang berwarna kuning. Tapi sayang sekali sering disalahgunakan oleh sebagian biker atau pemotor. Setiap hari aku lewat Sudirman, Thamrin dan Monas...dan setiap hari pula aku menyaksikan begitu banyak pemotor yang melajukan kendaraannya di trotoar, terkadang malah melawan arus dengan kecepatan tinggi. Kalau ada pejalan kaki yang dianggap menghalangi laju motornya maka biker itu akan membunyikan klaksonnya keras-keras berharap si pejalan kaki mau minggir untuk memberikan jalan baginya. Konyol kan???


Banyak tukang ojek yang menggunakan trotoar sebagai lintasannya, tapi juga tidak sedikit pemotor lain yang bukan tukang ojek melajukan motornya di trotoar. Bagaimana pejalan kaki bisa merasa tenang berjalan di trotoar kalau situasinya seperti itu, motor bersliweran di trotoar dengan kecepatan tinggi. Bahkan terkadang ada pemotor yang marah kalau ada pejalan kaki yang dinilai menghalangi laju sepeda motornya. Jujur saja...terkadang aku ingin menendang motor yang melintas di trotoar. Aku sering diklakson oleh pemotor dari arah belakang saat sedang jalan di trotoar yang sama, atau dari arah depan ada motor yang melintas dan aku tidak bergeming tetap jalan di tengah trotoar. Terkadang aku dipelototin, terkadang ada yang mengumpat, terkadang pemotornya menghentikan laju motornya dan menunggu aku jalan dulu.


 Dulu...di Sudirman di pinggiran halte dan trotoar ada pembatas yang terbuat dari besi yang diisi batu dan pasir. Tapi satu persatu pembatas itu lenyap. Terkadang hanya tinggal tumpukan pasir dan batu saja sementara bagian besinya hilang entah kemana. Terkadang aku melihat dengan mata kepalaku sendiri tukang ojek yang di Benhil itu menggoyang-goyang pembatas trotoar itu dan lama-lama mencabutnya, karena kalau ada pembatas itu mereka tidak leluasa melajukan motornya di trotoar. Polisi yang ada disana juga terkesan mendiamkan saja. Seharusnya pengguna jalan semua disiplin dan petugas juga disiplin menjalankan tugasnya. Seperti kebiasaan yang berlangsung selama ini...sesuatu kesalahan yang didiamkan lama kelamaan akan dianggap sebagai sebuah kewajaran.


Disisi lain begitu banyak pedagang kaki lima yang memenuhi trotoar dan terkadang membuat trotoar menjadi sempit dan kotor karena mereka membuang sisa makanan begitu saja ke trotoar. Belum lagi di pinggir trotoar sering tercium bau pesing karena begitu banyak laki-laki yang suka buang air kecil di pinggir jalan dengan seenaknya. Terkadang juga ada galian yang tidak diberi batas pengaman sehingga membahayakan pejalan kaki. Menggenaskan sekali nasib pejalan kaki di Jakarta ini :(


Saat ini di trotoar disisi pinggirnya setiap berapa meter dipasang bangku taman yang cantik yang terbuat dari kayu. Bangku taman ini membuat trotoar lebih manusiawi untuk pejalan kaki, karena kalau ada pejalan kaki yang merasa capek bisa segera duduk beristirahat. Semoga bangku-bangku ini tetap berada ditempatnya dan tidak ada tangan-tangan jahil yang menggambilnya.


Orang-orang yang suka melajukan motornya di trotoar selalu punya dalih untuk melakukan kebiasaan melajukan motornya di trotoar:
  1. Jalanan macet.
  2. Jalur motor diserobot oleh mobil pribadi dan angkutan umum jadi sah-sah aja kalau mereka lewat trotoar.
  3. Trotoar relatif lengang jadi boleh aja melintas diatasnya dan berbagai macam alasan lainnya.
Janganlah melakukan pembenaran atas kesalahan yang sudah dilakukan, tapi rupanya kebiasaan mencari kambing hitam di negeri ini sudah semakin membudaya. Pemotor bersalah naik ke trotoar dan melaju di trotoar tapi kalau ada yang protes dia menyalahkan mobil/angkot telah menyerobot jalurnya. Banyak juga yang menyalahkan petugas yang tidak tegas. Kita tidak bisa bergantung kepada petugas. Untuk bisa tertib mulailah dari diri sendiri.

Tolong hargai hak kami sebagai pejalan kaki untuk bisa menggunakan trotoar dengan aman dan nyaman.
Jangan langgar hak-hak kami sebagai pejalan kaki!